Jadi Supir Angkot Sejak 2003, Ecep Beralih Jadi Supir Feeder MJT, Lebih Tenang Tak Kejar Setoran

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Kehadiran feeder Metro Jabar Trans (MJT) yang resmi beroperasi di Kota Bandung pada 1 Oktober 2025 tak hanya membawa perubahan bagi penumpang, tapi juga bagi para sopir yang kini menjadi bagian dari layanan transportasi ini.

Salah satunya adalah Ecep, sopir feeder MJT rute Tenth Avenue – Pasar Baru ABC. 

Sebelum bergabung, ia sudah bertahun-tahun mengemudikan angkot konvensional di Bandung sejak 2003.

“Dulu saya sopir angkot manual. Kadang-kadang ada penumpang, kadang enggak. Kalau enggak ada penumpang, enggak ada setoran, ya enggak ada pemasukan,” ujar Ecep saat ditemui Tribun Jabar, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Feeder MJT Bandung Layani 51 Pemberhentian, Penumpang Tak Boleh Naik-Turun Sembarangan

Berbeda dengan pekerjaannya dulu, menjadi sopir feeder MJT membuatnya lebih tenang. 

Ia tak lagi dikejar target setoran harian atau pusing memikirkan ongkos bensin.

“Kalau di feeder ini kan sudah jelas, ada gaji bulanan. Katanya sesuai UMR Kota Bandung. Jadi enggak perlu lagi bingung kalau sepi penumpang,” kata Ecep.

Menurutnya, pengalaman dua hari pertama mengemudikan feeder MJT cukup berbeda dibanding angkot konvensional. 

Ia merasa lebih nyaman karena tidak harus berhenti sembarangan atau berebut penumpang di jalan.

“Di sini mah enggak buru-buru, enggak mikiran setoran, karena nanti penumpang naik dan turun di titik yang sudah ditentukan,” ujarnya.

Baru dua hari menjadi supir feeder MJT, Ecep kerap masih mendapatkan bantuan dari tim lapangan MJT untuk berhenti di titik yang sudah ditentukan.

Nantinya setelah dipasang announcer, supir MJT seperti Ecep akan lebih mudah mengetahui titik pemberhentian lewat suara yang muncul dan telah terintegrasi secara digital.