Angkot Modern Mulai Beroperasi di Kota Bandung, Dilengkapi CCTV, Bayar Cashless

Evaluasi program angkot feeder Metro Jabar Trans (MJT) terus dilakukan. Angkor feeder ini telah beroperasi di Kota Bandung sejak awal Oktober ini.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Putri Puspita
ANGKOT FEEDER - Penampakan angkot feeder Metro Jabar Trans (MJT) yang telah beropersi di Kota Bandung sejak 1 Oktober 2025. Layanan ini membuka rute dari Simpang Soetta Kircon, tepatnya di Tenth Avenue, hingga Pasar Baru ABC, Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG –  Evaluasi program angkutan kota (angkot) feeder Metro Jabar Trans (MJT) terus dilakukan. Angkor feeder ini telah beroperasi di Kota Bandung sejak awal Oktober ini.  

Ketua Koperasi Bandung Tertib Baru (Kobanter Baru) Jawa Barat, Dadang Hamdani, menegaskan program angkot feeder tidak akan mengganggu operasional angkot konvensional.

Bahkan, keberadaan angkot feeder justru dirancang untuk memperbaiki layanan transportasi umum sekaligus memberi kepastian usaha bagi para pengemudi.

“Yang namanya angkot feeder ini kan baru piloting. Tentunya kami sekarang lagi uji coba. Justru ini untuk perbaikan ke depan dan menjawab kebutuhan masyarakat yang masih setia menggunakan jasa angkutan umum,” kata Dadang, saat dihubungi Tribun Jabar, Kamis (2/10/2025) malam.

Evaluasi keberadaan angkor feeder dilakukan dengan melibatkan masukan dari masyarakat, termasuk melalui media sosial.

“Kami sekarang selain mempersiapkan juga tentunya terus evaluasi apa yang menjadi harapan, masukan dari netizen terhadap program ini. Tentunya kami melakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.

Dadang menyambut baik program feeder MJT yang akan terintegrasi dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Menurutnya, program ini masih dalam tahap piloting selama tiga bulan, dengan launching resmi dijadwalkan pada 8 Oktober 2025 setelah semua unit siap beroperasi.

Baca juga: Tren SUV di Bandung Menguat, Showroom Baru Ikut Meramaikan Pasar

Dia menekankan, sudah saatnya penumpang mendapatkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Untuk itu, Kobanter Baru mendorong perubahan besar pada standar pelayanan pengemudi.

“Nanti ke depan pengemudinya berseragam, tidak boleh merokok di dalam kendaraan, tidak boleh bermain HP, pakaiannya juga harus rapi, bahasanya harus sopan santun. Inilah yang sekarang kita proses perubahan ke arah perbaikan untuk meningkatkan pelayanan,” ucap dia.

Dadang optimistis keberadaan feeder akan membangkitkan kembali minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Selain itu, program ini juga membuka peluang kerja baru bagi para pengemudi.

“Sekarang baru satu koridor, tapi itu sudah bisa merekrut 50 orang pengemudi dan digaji sesuai UMR. Jadi ada kepastian usaha dan kepastian hukum bagi pengusaha maupun pengemudi,” ungkapnya.

Dalam tahap awal, feeder MJT sudah dilengkapi fasilitas modern, mulai dari CCTV, GPS, hingga sistem pembayaran cashless dengan tapping machine.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan operator untuk mengurangi kemacetan serta mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

“Kalau angkutan kota ini sudah ada perbaikan SDM-nya, kendaraannya, sistemnya, kami berharap masyarakat Kota Bandung yang biasa menggunakan kendaraan pribadi atau roda dua bisa beralih kembali. Tentu dengan catatan, kami terus berbenah dalam hal pelayanan,” tutup Dadang. 

Sama halnya dengan angkutan kota (angkot) konvensional, ternyata waktu tempuh perjalanan dengan angkot feeder MJT dari Simpang Soetta Kircon menuju Pasar Baru Bandung menempuh waktu sekitar 90 menit, sementara rute sebaliknya bisa hampir dua jam.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved