Pedagang Mengeluh Omzet Turun Imbas Harga Bahan Pokok di Bandung Naik, Ayam Jadi Rp 45 Ribu

Pedagang bahan pokok di pasar tradisional di Kota Bandung mengeluhkan omzet menurun. Penyebabnya, harga barang yang dijualnya merangkak naik.

Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nappisah
HARGA KEBUTUHAN NAIK - Telur dijajakan di satu lapak pedagang di Pasar Ciwastra, Kota Bandung, Selasa (16/9/2025). Pedagang kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional mengeluh omzet turun karena harga merangkak naik. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pedagang bahan pokok di pasar tradisional di Kota Bandung mengeluhkan omzet menurun. Penyebabnya, harga barang yang dijualnya merangkak naik dalam sepekan ini.

Imbas kenaikan harga itu, membuat daya beli masyarakat tergerus.

Ami (55), pedagang di Pasar Ciwastra, Kota Bandung, menyebut harga ayam potong naik cukup tinggi. 

“Dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini dijual Rp 45 ribu per kilogram,” ujar Ami, saat ditemui di lokasi, Selasa (16/9/2025). 

Menurutnya, harga melambung tinggi lantaran harga pakan juga meningkat. 

Baca juga: Panen Raya Cukup untuk Kebutuhan Pangan, Arief Maoshul: Perhatikan Juga Kesejahteraan Petani

“Ini berdampak pada penjualan ayam di pasar, sehingga pasokan yang seharusnya dapat dikirim banyak, pasokannya juga berkurang. Jadi sekarang harganya melambung tinggi,” kata dia. 

Kata Ami, harga telur ayam juga ikut terkerek. Jika sebelumnya Rp 27 ribu per kilogram, kini dijual Rp 28.500 hingga Rp 30 ribu per kilogram.

Ia menuturkan, minyak goreng curah juga naik meski tidak terlalu besar. “Dari harga Rp19.500 per liter, sekarang dijual Rp 20 ribu per liter,” ucap dia.

Baca juga: Ada Ancaman Gempa Sesar Lembang, Bandung Akan Tambah Kampung Siaga Bencana di 2 Kecamatan

Harga beras juga belum menunjukkan tanda-tanda turun. Di Pasar Kosambi, Kota Bandung, beras medium dibanderol Rp 14.500 hingga Rp 15 ribu per kilogram. Adapun beras premium Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram.

Seorang pedagang di Pasar Kosambi, Aep, berharap pemerintah segera turun tangan agar harga stabil lagi dan pasokan lebih lancar.

“Terutama ini beras, sudah sangat lama,” ucap dia.

Ia menyebut, kenaikan bahan pokok tentunya menurunkan omzet penjualan. 

“Sekarang terpenting laku, untung tipis-tipis saja. Sisanya untuk modal lagi,” tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved