Sampah di Kota Bandung

Sampah di Pasar Caringin Kembali Menumpuk Hingga Disorot Dedi Mulyadi, Pemkot Bandung Angkat Bicara

Selain terdapat tumpukan sampah, kondisi sebagian jalan menuju sejumlah kios pedagang pun tampak becek akibat adanya air lindi.

|
tribunjabar.id / Hilman Kamaludin
Kondisi tumpukan sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung, 16 September 2025. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sampah di Pasar Induk Caringin, Kota Bandung kembali menumpuk hingga kondisi ini mendapat sorotan dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi karena sebelumnya sempat bersih dan tidak ada penumpukan.

Pantauan Tribun Jabar, Selasa (16/9/2024) sampah yang menggunung tersebut terdapat di bagian belakang Pasar Induk Caringin hingga kondisi ini menimbulkan bau tak sedap dan menyebabkan aktivitas pedagang menjadi terganggu.

Selain terdapat tumpukan sampah, kondisi sebagian jalan menuju sejumlah kios pedagang pun tampak becek akibat adanya air lindi dari tumpukan sampah tersebut, sehingga suasana di lingkungan pasar menjadi tidak nyaman.

"Iya sekarang menumpuk lagi sejak beberapa minggu lalu karena tidak terangkut semua ke Sarimukti (TPA)," ujar petugas kebersihan di Pasar Caringin, Edo (40) saat ditemui di lokasi, Selasa (16/9/2025).

Dia mengatakan, untuk pengangkutan sampah dari pasar tersebut hanya bisa dilakukan tiga rit per hari karena ada pembatasan pembuangan. Sedangkan, untuk produksi sampah dari setiap kios pedagang memang banyak.

"Jumlahnya belum pasti berapa, tapi banyak lah. Tapi pas pak Gubernur kesini pernah bersih tapi sekarang gini lagi (menumpuk)," katanya.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, terkait sampah di Pasar Caringin yang belakangan ramai diperbincangkan pihaknya menegaskan bahwa hal tersebut bukan kewenangan dari Pemkot Bandung. 

"Pasar Caringin itu swasta. Kami sudah menawarkan solusi, tetapi pihak pengelola tidak bersedia," ucap Erwin.

Atas hal tersebut, pihaknya hanya bisa mengimbau kepada seluruh pedagang dan masyarakat untuk mengutamakan kesadaran dalam menjaga kebersihan.

"Intinya kita bicara hati nurani. Kebersihan sebagian dari iman. Jangan hanya mencari keuntungan, tapi juga harus punya tanggung jawab karena dampaknya bukan hanya ke pemerintah, tapi ke warga Bandung sendiri," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved