Ketika Mi Ayam Bakar Disajikan di Cobek Panas: Mencicipi Kuliner Anyar di Majalengka
Mie disajikan di cobek tanah liat berwarna hitam di meja pelanggan yang masih memperlihatkan asap yang perlahan naik ke udara.
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Adim Mubaroq
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA – Ada momen ketika sebuah sajian bukan hanya soal rasa, melainkan juga membangun suasana yang menyentuh ingatan.
Di kawasan Jalan Suma, Majalengka Wetan, tepat berhadapan dengan area Kampus STAI Majalengka, pengalaman semacam itu hadir lewat semangkuk mi yang dihantar bersama kepulan aroma bakaran dari cobek panas yang baru diangkat dari tungkunya.
Saat pintu kedai Mie Ayam Bakar JITU terbuka, suara sendok beradu dengan mangkuk, desir seruput es teh yang menyegarkan, hingga obrolan ringan para pelanggan langsung mengalir menciptakan kehangatan tersendiri bagi siapa pun yang baru datang.
Pengunjung duduk dengan gaya lesehan di meja kayu berukuran rendah, menghadirkan atmosfer santai layaknya berkumpul di ruang keluarga.
Mulai dari pelajar berseragam yang singgah sepulang sekolah, pasangan muda yang saling melempar tawa, sampai pekerja yang ingin mengendurkan penat, semuanya tampak menyatu dalam suasana yang akrab dan harum mi yang masih mendesis.
Cobek tanah liat berwarna hitam di meja pelanggan masih memperlihatkan asap yang perlahan naik ke udara.
Proses membakar mi langsung di atas cobek membuat wangi yang muncul terasa lebih pekat, lebih kuat, dan menggugah. Ciri khas itulah yang menjadikan kedai ini mendapat tempat istimewa di hati warga Majalengka.
“Di sini kita punya varian bakar cobek, itu yang jadi ciri khasnya. Terinspirasi dari mi ayam gerobak Jakarta, tapi kita bikin versi yang lebih hangat dan tetap panas lama,” kata Akib, sang manajer yang pernah merantau 18 tahun di ibu kota.
Keunikan yang ditawarkan bukan sebatas konsep. Teknik pembakaran itu menciptakan tekstur mi lebih lembut, bumbu yang meresap sempurna, dan aroma ayam bakar yang begitu terasa di sekitar meja. Varian pedasnya yang disebut pelanggan “pedasnya nampol” menjadi salah satu favorit. Kisaran harga yang ditawarkan dimulai dari Rp 10 ribuan.
Pilihan menunya pun cukup banyak dan menggugah selera: mi ayam bakso, mi pangsit, ramen, cireng, pisang bakar, hingga nasi cobek ayam bakar. Semua hidangan tersebut dibanderol dengan harga ramah kantong, tetap berada di bawah Rp25 ribu.
Widia Zahara, pelanggan setia yang hari itu tampak menikmati pesanan extra pedasnya, mengaku tak bisa berpaling dari tempat ini.
“Bumbunya nyatu banget sama ayamnya. Dulu pas kuliah sering ke sini, sekarang kerja pun tetap balik lagi,” ujarnya sambil tersenyum puas.
Dari sisi luar kedai, sering terlihat para pembuat konten yang merekam sudut-sudut sederhana yang justru membuat tempat ini menarik: aroma yang langsung menyambar, suara cobek panas yang masih mendesis, serta ekspresi pelanggan yang tampak jujur saat suapan pertama masuk ke mulut.
mi Ayam Bakar JITU menyediakan ruangan dengan beragam fasilitas, mulai dari karaoke, TV, hingga ruang seminar yang mampu menampung sekitar 300 orang. Kedai ini beroperasi setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.
| Dedi Mulyadi Tegaskan Terus Perkuat Konektivitas Kawasan Industri dengan Infrastruktur Strategis |
|
|---|
| Majalengka Ekspor Sepatu On Cloud Running, KDM: "Gak Usah Pake Tenda, Jangan Jadi Lomba Pidato!" |
|
|---|
| Ada Razia Pajak di Majalengka, Kendaraan Dihentikan dan Langsung Dicek di Tempat |
|
|---|
| Turun ke Jalan, Buruh Majalengka Tuntut Kenaikan UMK 2026 Jadi Rp3,4 Juta |
|
|---|
| Kuota Haji Menyusut Drastis, Kemenag Majalengka Pasrah: Mau Naik atau Turun, Kita Taat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Mie-Ayam-Bakar-JITU-di-Jalan-Suma-Majalengka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.