Kisah Gen Z Menikah di KUA, Sempat Ditentang Keluarga Berujung Dapat Kejutan dari Pasangannya

Di tengah tren pernikahan mewah yang menjadi idaman para pasangan, ternyata tren menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) mulai dilirik Gen Z.

Editor: Hilda Rubiah
Dokumentasi pribadi Adhisty
MENIKAH DI KUA - Seorang warga Bekasi, Adhisty, dan pasangannya berfoto seusai menikah di KUA Bekasi Utara, beberapa waktu lalu. Melaksanakan akad nikah di KUA tidak mengurangi hakekat pernikahan.  

Ringkasan Berita:
  • Tren menikah di KUA kini mulai digandrungi muda-mudi di Indonesia. 
  • Kisah warga Bekasi Adhisty memilih menikah di KUA meski sempat ditentang keluarga
  • Setelah sepakat menikah di KUA, Adhisty justru mendapat kejutan dari pasangannya
  • Biaya pernikahan KUA sepenuhnya gratis dengan ketentuan tertentu

 

TRIBUNJABAR.ID - Di tengah tren pernikahan mewah yang menjadi idaman para pasangan, ternyata tren menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) mulai dilirik.

Tren menggelar pernikahan sederhana di KUA ini kini juga digandrungi muda-mudi di Indonesia. 

Meski tanpa pesta di gedung, pernikahan di KUA tak mengurangi hakekat momen sakral tersebut.

Selama bertahun-tahun, pernikahan identik pesta di gedung ataupun tenda yang didirikan di tengah jalan.

Baca juga: Viral, Kakek 110 Tahun Nikahi Wanita 27 Tahun di Bulukumba Sulsel Tuai Beragam Komentar Netizen

Resepsi pernikahan di gedung melibatkan banyak vendor, mulai dari make up, dekorasi, catering, sound system, foto dan video, hingga penyanyi dan band pengiring.

Resepsi pernikahan biasanya digelar terpisah dari akad nikah yang mungkin dilaksanakan di rumah atau di lokasi lain. Semuanya menyita waktu, energi, dan tentu saja biaya.

Kini, tren menikah di KUA mulai menjadi pilihan di kalangan Gen Z.

Bukan karena keterbatasan, tetapi lebih kepada keinginan pengantin untuk menikmati suasana yang lebih intim dan tenang.

Seperti diungkap oleh Adhisty, wanita muda yang memilih melaksanakan akad nikah di KUA Bekasi Utara tanpa diikuti pesta besar. Keputusan ini lahir dari alasan yang tulus dan sederhana.

“Kakak-kakakku semuanya menikah dengan pesta besar,” kata Adhisty kepada Warta Kota, Sabtu (8/11/2025).

"Aku tahu betapa melelahkan dan ribetnya persiapannya. Sedangkan aku, tipe orang yang tidak nyaman dengan keramaian," ungkapnya. 

Ketika pilihan menikah di KUA ini disampaikan kepada pihak keluarga, terjadi pro dan kontra, khususnya di pihak keluarga calon pengantin pria.

Setelah berdiskusi, akhirnya mereka menyerahkan keputusan kepada sang calon pengantin.

"Aku selalu bilang, jangan menikah dengan rasa keterpaksaan, apapun bentuknya, baik proses maupun pasangannya,” kata Adhisty.

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved