Kasus Influenza Pada Anak Meningkat, Dokter Jelaskan Perbedaan dengan Bapil Biasa
Kekhawatiran tengah melanda para orang tua di berbagai daerah karena maraknya kasus virus influenza A dan B pada anak.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kekhawatiran tengah melanda para orang tua di berbagai daerah karena maraknya kasus virus influenza A dan B pada anak dalam beberapa waktu terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, (K) dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang salah kaprah dalam memahami istilah “flu”.
“Seringkali terminologi influenza itu dipendekkan jadi flu. Lalu kata ‘flu’ ini sering digunakan secara tidak tepat. Semua yang batuk, pilek, meler, bersin, langsung disebut flu, padahal belum tentu,” ujar dr Nastiti, Senin (6/10/2025)
Nasiti menjelaskan bahwa flu atau influenza merupakan penyakit yang secara khusus disebabkan oleh virus influenza, sementara batuk pilek biasa yang dikenal di dunia medis sebagai common cold atau selesma umumnya disebabkan oleh virus lain yang bersifat ringan dan cepat sembuh.
“Yang sering menyebabkan batuk pilek itu virus-virus lain yang tidak menimbulkan gejala berat. Padanan bahasa Indonesianya adalah selesma, tapi istilah itu kurang populer sehingga semua orang menyebutnya flu,” jelasnya.
Baca juga: Breaking News: Polisi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Dea Permata oleh Pembantunya di Purwakarta
Dokter Nastiti menegaskan bahwa penularan influenza sangat cepat, terutama melalui percikan cairan yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara.
Orang yang sudah terinfeksi pun bisa menularkan virus sebelum menunjukkan gejala sakit.
“Penularannya mudah, satu orang bisa menulari dua sampai tiga orang lain di sekitarnya,” katanya.
Meski sering dianggap sepele, influenza berbeda dengan selesma karena gejalanya lebih berat.
Jika selesma umumnya ditandai batuk dan pilek ringan, influenza disertai demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, badan lemas, dan terkadang sulit bangun dari tempat tidur.
“Kalau batuk pilek biasa kita masih bisa beraktivitas, tapi kalau flu berat, biasanya tubuh benar-benar lemah. Itu memang influenza, bukan sekadar common cold,” jelasnya.
Lebih jauh, Nastiti mengingatkan bahwa influenza tidak boleh dianggap remeh.
Virus ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, gagal hati, bahkan kematian, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
“Flu bisa menyebabkan komplikasi berat sampai mengancam jiwa. Jadi ada yang keliru kalau bilang flu itu enggak berbahaya,” kata dia.
Baca juga: Kata KDM Soal Bale Pananggeuhan yang Resmi Hadir Mulai Hari Ini, Singgung Sumber Anggaran
Yuk Kenali Perbedaan Gejala Virus HMPV, Influenza, dan Covid-19, Bantu Lebih Waspada |
![]() |
---|
Daftar Gejala HMPV dan Cara Pencegahannya, Mirip Flu Biasa, Masyarakat Diminta Tak Khawatir |
![]() |
---|
Indonesia Perketat Pengawasan di Pintu Masuk menyusul Wabah HMPV di China, Ini Penjelasan soal HMPV |
![]() |
---|
Penyakit Misterius Serang warga Kongo, 143 Orang Tewas dalam 2 Pekan, WHO Ungkap Gejalanya |
![]() |
---|
Gejala Anak Alami Flu Singapura, Muncul Ruam di Kulit Apakah Masih Boleh Mandi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.