Mengenal Metode Buccal Swab yang Digunakan dalam Tes DNA Ridwan Kamil, Apa Bedanya dengan Tes Darah?

Pengambilan sampel DNA ini umumnya dilakukan dengan cara dari darah dan mukosa dari mulut.

|
Editor: Ravianto
gemini ai
BUCCAL SWAB - Ilustrasi pengambilan sampel DNA untuk tes DNA melalui metode buccal swab atau pengambilan mukosa di dalam rongga pipi. 

Dr. Ade menjelaskan, dalam tes paternitas, pola DNA anak dan ibu akan dibandingkan dengan DNA dari terduga ayah.

Dalam proses identifikasi ini, biasanya digunakan 23 lokus, yaitu bagian tertentu dari DNA yang memiliki variasi genetik tinggi sehingga bisa digunakan untuk membedakan individu satu dengan yang lain.

Di dalam lokus ada DNA yang bersaling berpasangan.

Kemudian dokter akan melihat profil dari anak.

"Profil anak ini akan dibandingkan dengan terduga ayah. Jika separuh dari DNA si anak ini merupakan sesuai dengan profil DNA ayah, maka itu secara statistik perhitungannya 99,999 persen itu adalah anaknya,"  jelas dr Ade kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.

Sampel DNA dapat diambil dari anak, ibu, dan pria yang diduga sebagai ayah.

Mengapa Akurasinya Tidak 100 Persen?

Meski tingkat akurasi tes DNA sangat tinggi, yakni mencapai 99,999 persen, hasilnya tidak pernah dinyatakan 100 persen mutlak.

“Kenapa tidak 100 persen? Karena yang diperiksa hanya 23 lokus DNA dari total seluruh kromosom manusia,” kata dr. Ade.

Standar internasional, termasuk dari Interpol juga menggunakan 23 lokus sebagai acuan.

Pemeriksaan lebih dari itu dimungkinkan, namun biayanya sangat mahal dan tidak semua laboratorium di Indonesia memiliki fasilitas atau akreditasi untuk melakukannya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved