Terus Bertransformasi, Universitas Inaba Tinggal Menunggu Waktu Jadi Kampus Bereputasi Internasional

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Pusat, Thomas Suyatno, mengapresiasi transformasi besar yang telah dilakukan Inaba.

Thomas Suyatno menilai perubahan tersebut menjadi bukti nyata kesungguhan Inaba, satu PTS anggota PPTSI se Jawa Barat, menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi nasional.

"Saat awal menjadi anggota, saat itu mahasiswa Inaba tidak ada 300 orang, sekarang menjadi 2.500-an, ini perubahan luar biasa” ujar Thomas.

Thomas menilai salah satu kunci keberhasilan Inaba adalah kemampuan beradaptasi dengan konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang kemudian menjadi lahirnya gagasan Kampus Berdampak.

"Inovasi tersebut sebagai momentum penting dalam membentuk karakter pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman,"

"Berdasarkan laporan yang saya simak, perkembangan yang terjadi sangat hebat di mana Inaba telah melakukan perubahan paradigma Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) menjadi Kampus Berdampak,” kata Thomas. 

Bahkan ini juga termasuk pencapaian akademik dan karya ilmiah civitas akademika Inaba dalam lima tahun terakhir.

"Deretan prestasi tersebut menjadi sumber kebanggaan bagi kampus dan masyarakat Bandung.

 “Banyak sekali karya ilmiah yang dihasilkan para dosen, banyak prestasi yang dicapai sejak 2020 hingga 2025. Tentu saja ini membanggakan bagi almamater, termasuk bagi semua civitas akademika serta masyarakat Bandung,” ujarnya. 

Thomas juga mengaku sangat bangga melihat perkembangan pesat kampus asal Bandung yang juga merupakan daerah kelahirannya.

"Inaba kini berada di jalur yang tepat menuju pengakuan nasional dan bahkan internasional. Sebagai orang Bandung, saya tentu ikut bangga. Salah satu PTS di Jawa Barat khususnya Bandung itu berkembang luar biasa,"

"Saya berharap kampus yang sudah hebat ini tidak terlalu lama menuju ke kampus bereputasi internasional dan juga kampus unggul,” ujarnya. (*)