Transformasi Peternakan Digital: Polban Dorong Inovasi Smart Farming di Tingkat ASEAN
Polban menjalin kemitraan internasional dengan Politeknik Kuching Sarawak melalui kegiatan penelitian berbasis teknologi smart farm
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sektor pertanian dan peternakan ke depan akan berfokus pada transformasi digital melalui teknologi seperti AI, IoT, dan Smart Farming untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta menghadapi tantangan krisis pangan global.
Untuk mendukung transformasi tersebut, Politeknik Negeri Bandung (Polban) menjalin kemitraan internasional dengan Politeknik Kuching Sarawak (PKS), Malaysia, melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi smart farm dan precision farming. Kolaborasi ini juga sebagai upaya memperluas jejaring kolaborasi lintas negara.
Rida Hudaya sebagai peneliti dan salah satu anggota delegasi mengatakan, kunjungan yang berlangsung pada 23-25 September 2025 ini merupakan bagian dari pelaksanaan riset kolaboratif berjudul “Early Detection of Garut Sheep Pregnancy Using Non-Contact Temperature Measurement and Behavior Analysis”, serta program pengabdian masyarakat bertema “Training on Early Pregnancy Detection Technology for Livestock.”
Baca juga: Petani Milenial di Jabar Semangat Update Ilmu Pertanian, Teknologi Digital Masuk Sawah dan Kebun
"Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan agroteknologi cerdas yang merupakan bagian dari implemetasi hasil Program Berdikari untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan berkelanjutan sekaligus memperkuat kapasitas akademik kedua institusi di bidang vokasi terapan," kata Rida dalam keterangan resminya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, tim Polban juga melakukan kunjungan lapangan ke Ladang Ternakan Syarikat Maju Ternak Al-Baraqah, yang berlokasi di Matang, Sarawak.
Dalam kunjungan ini, para dosen berinteraksi langsung dengan pengelola peternakan untuk berbagi praktik pembiakan (breeding) dan manajemen pemeliharaan ternak.
Baca juga: ITB Ciptakan Sistem Digitalisasi Peternakan, Bisa Beri Makan Ayam Melalui Ponsel
Melalui kegiatan lapangan tersebut, tim Polban juga menjajaki kemungkinan implementasi teknologi hasil riset, khususnya dalam sistem deteksi dini kehamilan ternak dan pemantauan kondisi lingkungan kandang secara otomatis, yang berpotensi diterapkan di peternakan mitra di Malaysia.
Farrah Vauzia menambahkan, kunjungan ini menjadi momentum penting bagi kedua institusi untuk mempererat hubungan akademik antarnegara dan bersama-sama berkontribusi terhadap pengembangan riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan vokasi tingkat ASEAN.
"Upaya ini juga sejalan dengan agenda Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Saintek) Program Berdikari. Produk hasil penelitian Program Berdikari ini akan dipamerkan pada acara Panen Raya Berdikari yang akan diselenggarakan di Polban pada 15 Oktober 2025," pungkasnya.
Komisi I DPRD Jabar Ungkap Pemekaran KSU dan Penggabungan Wilayah Ke Kota Butuh Kejelasan Komitmen |
![]() |
---|
DPRD Jabar Kawal Agroforestri, Arief Maoshul: Petani Didorong Nikmati Bagi Hasil yang Adil |
![]() |
---|
TKD Jabar Turun, Pemprov Belum Akan Revisi RPJMD |
![]() |
---|
Dana TKD Jabar Turun Rp2,45 Triliun, DPRD Minta Pemprov Fokus pada Program Prioritas |
![]() |
---|
Bandung Zoo Ditutup Sementara, Pemkot Dorong Penyelesaian Damai Dua Pihak Yayasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.