PKM UNPI Cianjur
UNPI Cianjur Laksanakan Program PKM untuk Pulihkan Bisnis UMKM Pasca-Gempa
Melalui program PKM ini, UNPI Cianjur berharap UMKM binaan dapat bangkit lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di era digital,
GEMPA bumi berkekuatan 5,6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 lalu menimbulkan kerusakan luar biasa, khususnya di Kecamatan Cugenang, Cilaku, Sukalarang, dan Caringin. Data mencatat, lebih dari 56.400 rumah serta berbagai fasilitas penting mengalami kerusakan.
Dampak gempa tidak hanya melanda sektor perumahan dan infrastruktur, tetapi juga menghantam sekitar 1.500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di empat kecamatan terdampak. Padahal, berdasarkan data BPS 2022–2023, Cianjur memiliki 250.808 pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah sekaligus bagian penting ketahanan nasional.
Kerusakan rumah produksi dan peralatan kerja membuat banyak UMKM terhambat dalam berproduksi dan memasarkan barang. Namun, semangat untuk bangkit tetap muncul. Dipelopori Ai Yani Nourmayani, pemilik Gerai Mochi Momi, lebih dari 200 UMKM binaannya tetap diberi ruang untuk menitipkan produk di gerai miliknya di Komplek Pesona Indah Cianjur, meski bangunan gerai juga ikut rusak akibat gempa.
Untuk memperkuat upaya pemulihan, tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur menggagas program pendampingan. Program ini berfokus pada pelatihan manajemen pemasaran digital, penguatan organisasi komunitas UMKM, serta pembuatan situs e-commerce umkmmochimomi.com sebagai wadah pemasaran online.
Program yang dimotori Destiana Husnul Ch, M. Adi Kuncoro, dan Pradika Sulaeman ini didanai melalui hibah Kemdiktisaintek dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2025. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengurangi kesenjangan produktivitas, serta memperkuat kemandirian komunitas UMKM dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Metodologi yang digunakan meliputi assessment, FGD, survei lokasi dan potensi mitra, pelatihan, workshop, hingga monitoring dan evaluasi. Pendekatan ini memastikan program relevan dengan permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM.
Hasil program PKM ini tidak hanya berupa lahirnya situs pemasaran digital, tetapi juga peningkatan keterampilan mitra dalam mengoperasionalkan website, mengelola e-commerce, membuat konten produk, hingga memahami standar kualitas produk untuk pasar global. Selain itu, program ini juga mendorong perubahan pola pikir dari pemasaran konvensional menuju pemasaran digital demi meningkatkan omzet dan memperluas jangkauan pasar.
Melalui program PKM ini, UNPI Cianjur berharap UMKM binaan dapat bangkit lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di era digital, sekaligus menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi pasca-bencana.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.