Keracunan MBG di Cirebon
Hasil Sidak Kapolresta: Dapur MBG Cirebon Bersih dan Bersertifikasi, Tapi 20 Murid Tetap Keracunan
Dari hasil sidak bersama Kapolresta Cirebon, kondisi dapur pengolahan menu MBG dinilai bersih dan sesuai standar.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Ringkasan Berita:
- Korban & Penanganan: 20 murid SD Cirebon diduga keracunan MBG (soto ayam); 7 anak masih observasi di Puskesmas Plered.
- Respon Cepat Polisi: Kapolresta Cirebon langsung ke lokasi & Puskesmas. Kasus mual hanya di SDN 2 Setu Wetan.
- Sidak Dapur: Dapur MBG (SPPG) bersih dan bersertifikasi lengkap, tapi sampel soto (ayam diduga asam) tetap diambil untuk cek lab.
- Pemeriksaan Pihak Terkait: Polisi akan memeriksa pengelola SPPG, penjamah makanan, supplier, dan anak-anak.
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Polisi bergerak cepat menindaklanjuti kasus dugaan keracunan yang menimpa 20 murid SD di Kabupaten Cirebon setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa soto ayam, pada Selasa (4/11/2025).
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni mengatakan, pihaknya langsung turun ke sekolah dan puskesmas begitu menerima laporan adanya anak-anak yang mengalami gejala mual dan muntah.
“Kami dari kepolisian, setelah menerima informasi mengenai anak-anak di SDN 1 Setu Wetan yang setelah makan soto tersebut mengalami mual-mual, kami langsung ke sekolah dan ke puskesmas,” ujar Sumarni kepada media, Selasa (4/11/2025).
Ia menyebutkan, sebanyak 20 murid sempat dirawat di Puskesmas Plered.
“Dari jumlah itu, tujuh anak masih dirawat, sedangkan 13 lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing,” ucapnya.
Sumarni menegaskan, dari delapan sekolah penerima manfaat program MBG, hanya satu sekolah, yakni SDN 2 Setu Wetan, yang melaporkan adanya gejala mual setelah makan siang.
Baca juga: Dugaan Keracunan Massal di Cirebon: Ibu Murid Sebut Rasa Ayam MBG Kayak Basi
“Kami kemudian mengecek kembali SPPG yang menyiapkan MBG tersebut dan semua sertifikasinya lengkap."
"Proses kerja mulai dari bahan masuk, masak, pemorsian, sampai pengiriman ke sekolah sudah sesuai ketentuan,” jelas dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan kualitas air dan penjamah makanan telah memenuhi standar.
“Termasuk air yang digunakan juga sesuai ketentuan, penjamahnya juga sudah dicek,” katanya.
Meski demikian, polisi tetap mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.
"Kami mengambil sampel soto tersebut untuk dicek di lab."
"Kami mohon waktu, ya, untuk hasilnya,” ujarnya.
Sumarni menegaskan, pihaknya juga akan memeriksa sejumlah pihak terkait.
“Yang kami mintai keterangan pastinya dari pengelola SPPG, penjamah, supplier dan anak-anak yang mengalami mual dan muntah tadi,” ucap Sumarni.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sumarni-sppg-cirebon.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.