Dinkes Sumedang Ungkap 120 Kasus Baru HIV, Mayoritas Disumbang Lelaki Pecinta Lelaki
Kasus HIV di Sumedang saat ini didominasi oleh kelompok penyuka sesama jenis.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Angka kasus HIV di Sumedang terus menunjukkan peningkatan. Tahun ini, diperkirakan jumlah orang mengidap virus mematikan ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Peningkatan kasus ini bisa dicegah. Namun, perlu semua pihak terlibat dalam upaya ini, termasuk keluarga. Sebab, ketahanan keluarga menjadi kuci para remaja dan orang-orang pada usia produktif tidak terjerumus perbuatan yang mengakibatkan HIV.
Kasus HIV di Sumedang saat ini didominasi oleh kelompok penyuka sesama jenis, mereka terutama adalah lelaki yang melakukan hubungan seks berisiko dengan lelaki lainnya.
Enung Rohayani, Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Sumedang mengatakan jumlah ODHIV atau Orang dengan HIV yang hidup dan mengetahui statusnya saat ini ada 822 orang dari jumlah estimasi 1.120 orang. Di antaranya ada meninggal dunia sebanyak 192 orang.
"HIV dari Januari-September 2025 kasus barunya 120 orang dengan sebaran kasus dari LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki) 46 orang, waria 1 orang, WPS (wanita pekerja seks) 7 orang, pengguna jarum suntik 8 orang, TBC (tuberkulosis) 14 orang, IMS (infeksi menular seksual) 2 orang, dan ibu hamil 4 orang,"
"Selain itu, jumlah kasus disumbang juga dari pelanggan "jajan" seks sebanyak 12 orang, pasangan suami-istri 13 orang, pasangan ODHIV 6 orang, calon pengantin 3 orang, dan dari populasi umum 4 orang," kata Enung saat diwawancara Tribun Jabar.id, di Kantor Perada Sumedang, Senin (17/11/2025).
Ketua KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Sumedang, Hj. Retno Ernawati mengatakan keluarga adalah tumpuan untuk mencegah meningkatnya HIV, sebab keluarga adalah bagian hulu, semantara lembaga seperti Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids posisinya ada di hilir.
"Kalau saya, persoalan ini bisa kita reduksi apabila dieliminasi dengan ketahanan keluarga yang baik. Kalau keluarga bertahan dengan hidup sehat, orang tua memberikan contoh, yang menyehatkan pikiran dan hati, sehingga setiap anak terhindar dari hal-hal negaif, itu yang paling utama," katanya di lokasi yang sama.
Menurut Retno, itu adalah edukasi yang paling hulu, sebab setiap orang dilahirkan di keluarga, dan anak-anak kita bisa tumbuh dari keluarga yang kuat.
"Kalau lemah, anak-anak jadi lemah. Kalau yang lain seperti pendukunga saja. Kalau keluargnaya tidak mengambil peran utama, pendukung (Dinkes dan KPA) tidak bisa berbuat banyak," katanya.
| Jumlah Pengidap HIV di Sumedang Meningkat, Hampir Semua Puskesmas Laporkan Kasus Baru |
|
|---|
| Imar Permana, Perajin Panahan di Jatinangor, Bunuh Kakak Ipar Pakai Pisau Raut |
|
|---|
| Motif Pria di Cipacing Sumedang Habisi Nyawa Kakak Ipar, Emosi Kakaknya Sering Di-KDRT Korban |
|
|---|
| Tetangga Ungkap Kisah Sebelum Pembunuhan di Cipacing Sumedang: Korban Lakukan KDRT kepada Istri |
|
|---|
| Tampang Pelaku Pembunuhan Kakak Ipar di Cipacing Sumedang, Sempat Tantang Warga yang Melerai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ILUSTRASI-HIV-asdf.jpg)