28 Ribu Fosil & Keris Pahlawan Kembali! Indonesia Klaim Puluhan Ribu Benda Sejarah dari Luar Negeri

Fadli menyampaikan kabar bahwa Indonesia telah memulangkan puluhan ribu benda bersejarah dari luar negeri.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
MUSEUM GEDUNG PUSAKA - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon saat meresmikan Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon, Senin (17/11/2025) siang. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon berubah khidmat saat Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, meresmikan museum tersebut, Senin (17/11/2025) siang. 

Di hadapan awak media, Fadli menyampaikan kabar besar yang langsung mencuri perhatian, yakni Indonesia telah memulangkan puluhan ribu benda bersejarah dari luar negeri.

Dengan nada tegas, ia memastikan komitmen pemerintah dalam menjaga dan merebut kembali warisan budaya yang pernah dibawa keluar sejak masa kolonial.

“Kami memastikan pemerintah berkomitmen melanjutkan program repatriasi atau pemulangan benda-benda bersejarah asal Indonesia yang selama ini masih berada di luar negeri,” ujar Fadli, Senin (17/11/2025).

Prioritas

Fadli menegaskan, bahwa agenda repatriasi dan restitusi kini menjadi prioritas besar dalam kebijakan nasional.

Baca juga: Preparasi Gading Fosil Gajah Purba di Ruang Workshop Museum Geologi

Menurutnya, upaya itu sudah berlangsung intensif dalam beberapa tahun terakhir.

“Selama ini kita lakukan itu, itu namanya repatriasi, restitusi."

"Jadi kita lakukan repatriasi dari luar negeri,” ucapnya.

28 Ribu Koleksi Fosil

Salah satu capaian terbesar yang dibuka Fadli adalah keberhasilan Indonesia memulangkan lebih dari 28 ribu koleksi fosil yang sebelumnya dibawa ke luar negeri pada masa-masa awal penelitian arkeologi.

Tak berhenti di fosil, pemerintah juga berhasil mengupayakan kembalinya keris-keris pusaka milik para pahlawan nasional, yang selama ini tersimpan di beberapa negara.

Ia melanjutkan, beberapa arca penting dari candi-candi Indonesia yang dahulu dibawa keluar negeri juga telah kembali ke pangkuan tanah air.

Untuk sementara, seluruh koleksi hasil repatriasi tersebut ditempatkan di Museum Nasional.

Menbud menyebut, lokasi itu kini menjadi pusat rujukan bagi masyarakat yang ingin melihat langsung benda-benda bersejarah yang telah kembali.

“Ya, sementara ini semuanya ada di Museum Nasional, yang terkait dengan apa yang menjadi koleksi yang ada di museum ini,” jelas dia.

Menurut Fadli, penguatan koleksi melalui repatriasi akan memperkaya narasi sejarah di museum dan sekaligus meningkatkan minat kunjungan masyarakat.

Ia mengungkapkan, Museum Nasional kini menjadi tolok ukur pengelolaan museum, dengan jumlah pengunjung yang bisa tembus ribuan orang per hari saat libur panjang.

Suvenir

Fadli juga mendorong agar museum daerah, termasuk Museum Keraton Kanoman, memanfaatkan koleksi dan momentum ini untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

Ia mengajak agar museum tidak hanya menampilkan koleksi sebagai artefak, tetapi juga mengembangkannya menjadi produk turunan yang bisa dibawa pulang wisatawan.

“Misalnya di Museum Keraton Kanoman, bisa ada miniaturnya, replikanya yang kecil-kecil, yang souvenirnya, yang bisa dibawa pulang oleh para pengunjung,” katanya.

Menurut Fadli, langkah ini akan membuat museum semakin hidup, relevan dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved