Kisah Anen, Lansia Tunanetra 61 Tahun Penjual Koran dan Majalah di Depok Sejak 1981, Pantang Ngemis
Anen memiliki tekad kuat untuk tetap bekerja secara mandiri. Ia tidak mau keterbatasan fisiknya menjadi alasan untuk meminta-minta.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Setelah berjualan di Stasiun Gondangdia, Anen biasanya melanjutkan perjalanan ke pemukiman sekitar Senen, Kwitang, dan Kramat.
Menjelang sore, Anen kembali ke Depok untuk berjualan di depan stasiun hingga malam.
"Kalau jualan di Depok ya sehabisnya saja. Kalau sore sudah habis pasti langsung pulang, kalau belum ya lanjut sampai malam," ujarnya.
"Soalnya kan majalah atau koran yang sudah kita beli enggak bisa dibalikin, otomatis rugi di saya," sambungnya.
Hasil jerih payahnya setiap hari itu memang tidak selalu bisa dipastikan.
Satu hal yang penting bagi Anen, ia bisa membawa pulang rezeki untuk sekadar menyambung hidup.
"Misal hari ini cuma kejual 30 buah, ya besok risikonya modal jualan jadi sedikit saja, seperti itu," tuturnya.
Pantang mengemis
Baca juga: Kisah Meen yang Kelahirannya Menandai Terangnya Kampung Alumunium di Garut
Anen memiliki tekad kuat untuk tetap bekerja secara mandiri yang membuatnya menjadi pejuang rezeki yang tekun.
Ia tidak mau keterbatasan fisiknya menjadi alasan untuk meminta-minta.
"Kalau saya minta-minta ke orang, agak enggak bisa. Kalau misalnya minta kayak yang enggak berani, kecuali kalau ada yang ngasih, itu lain lagi. Itu kan rezeki dari Allah," ujarnya.
Seiring waktu, tenaga Anen mulai berkurang. Minat pembeli terhadap koran dan majalah juga kian menurun. Pendapatannya menyusut jauh dibanding masa jayanya.
"Saya pilih pekerjaan ini karena kayaknya yang paling sesuai untuk saya ya jualan koran dan majalah," kata dia.
Kini, Anen mulai memupuk harapan baru, yaitu membuka warung kecil di rumahnya bersama sang istri.
Ia berharap usaha itu bisa mengurangi aktivitas fisiknya di luar rumah.
"Istilahnya dari sini bisa dapat modal buat usaha supaya enggak kemana-mana. Di rumah buka warung kecil-kecilan, lumayan kan," tuturnya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty)
Baca artikel menarik Tribunjabar.id lainnya di Google News.
| Fakta Baru Motif Ibu Tiri Aniaya Bocah Sampai Meninggal di Bojonggede Bogor, Pelaku Ungkap Pengakuan |
|
|---|
| Kisah Adi Nikahi Ida yang Lebih Tua 29 Tahun, Kepincut Janda 9 Anak Itu karena Facebook |
|
|---|
| Fakta-fakta Bocah Tewas Dianiaya Ibu Tiri di Bogor Pelaku Kelabui Suami, Penyelamatan Tetangga Gagal |
|
|---|
| Kisah Pilu Lansia Tunanetra Jualan Majalah di Stasiun Depok Sepi Pembeli, Sosok Penolong Beri Rezeki |
|
|---|
| TPA Heuleut Majalengka Terbakar, 4 Mobil Damkar Dikerahkan, Luas Terbakar Sekitar Setengah Hektare |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.