Keracunan MBG di Tasikmalaya

12 Pelajar SDN Margamulya Tasikmalaya Korban Keracunan MBG Sudah Sekolah, 1 Siswa Pemulihan

Belasan pelajar SDN Margamulya, Kabupaten Tasikmalaya itu kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), pada Kamis (23/10/2025).

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Ravianto
jaenal abidin/tribun jabar
MASUK SEKOLAH - Seorang guru tengah melakukan pemaparan di hadapan siswa kelas 6 SDN Margamulya, Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 23 Oktober 2025 

Toto menghimbau kepada semua orang tua murid tetap ikut mengawasi tumbuh kembang anaknya diluar sekolah.

"Kami menghimbau kepada orang tua memberikan pengawasan supaya lebih hati-hati saja," kata Toto.

Korbannya Siswa Kelas 4, 5 dan 6.

Kasus keracunan MBG atau makanan bergizi gratis di Jawa Barat kembali terulang.

Kali ini menimpa belasan pelajar SDN Margamulya, Desa Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Sebanyak 13 siswa dari kelas 4, 5, dan 6 mengalami mual dan muntah usai mengonsumsi menu MBG pada Jumat (17/10/2025) pagi.

Diduga, penyebab keracunan berasal dari menu yang disajikan SPPG Singaparna.

Kondisi nasi gorengnya sendiri sudah benyek dan berbau sebelum sempat dicek oleh guru.

Insiden ini terjadi setelah para guru membagikan menu MBG kepada seluruh kelas.

Menurut pengakuan Eddy Prasetyo, Guru PJOK SDN Margamulya, biasanya pihak sekolah akan mengecek kondisi makanan terlebih dahulu sebelum dibagikan.

"Biasanya kita cek kondisi dulu sebelum dibagikan ke peserta didik, tapi ada instruksi untuk menu MBG supaya langsung dimakan, dan beberapa anak ada yang sudah makan," ungkap Eddy kepada wartawan TribunPriangan.com.

Akibat instruksi tersebut, beberapa pelajar dari kelas 4, 5, dan 6 sudah terlanjur mengonsumsi makanan sebelum dideteksi kondisinya.

Alhasil, belasan anak langsung merasakan sakit perut hingga muntah.

"Untuk menu hari ini itu ada nasi goreng, ayam goreng, sayuran, dan buah, nah untuk yang bau itu pada nasi, kondisinya sudah benyek," ucap Eddi.

Para guru langsung mengambil tindakan cepat dengan membawa siswa yang terdampak ke unit kesehatan sekolah (UKS) untuk mendapatkan penanganan pertama.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved