Harga Telur Ayam Ras di Pangandaran Naik, Diduga Dipicu Permintaan Dapur Umum MBG

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Harga telur ayam ras di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. 

Kenaikan ini diduga dipicu meningkatnya permintaan dari dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai banyak beroperasi di wilayah tersebut.

Seorang pedagang telur eceran di Padaherang, Hermawan (38) mengaku kewalahan menghadapi lonjakan harga yang sulit diterima masyarakat. 

Ia menyebut, harga telur dua minggu lalu masih berada di kisaran Rp 28 ribu per kilogram, namun kini menyentuh angka Rp 32 ribu per kilogram.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Kelas IIB Majalengka Panen Perdana Telur Ayam Program Ketahanan Pangan

"Di pasaran masih ada yang jual Rp 29 ribu sampai Rp 31 ribu per kilogram, tapi untuk eceran harganya sudah naik menjadi Rp 33 ribu sampai 34 ribu per kilogram," ujar Hermawan kepada Tribun Jabar di rumahnya, Jumat (10/10/2025) siang.

Menurutnya, lonjakan harga terjadi karena meningkatnya permintaan dari dapur-dapur MBG, sedangkan stok untuk pedagang eceran semakin menipis. 

"Permintaan dari dapur MBG meningkat, jadi stok untuk eceran sedikit. Akhirnya harga naik," katanya.

Untuk itu, Ia berharap ada regulasi yang mengatur harga baik di tingkat suplier maupun eceran, agar para pelaku usaha kecil dan warung tetap bisa menyesuaikan harga tanpa membebani konsumen.

Data dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Pangandaran, harga telur ayam ras di beberapa pasar tradisional masih tercatat di angka Rp 28 ribu per kilogram. 

Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Pangandaran, Tedi Garnida, mengatakan, data harga diambil dari tiga pasar tradisional di Pangandaran. Harga yang tercatat adalah harga terendah dari ketiga pasar tersebut.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Harga Telur Ayam Meroket, Naik Rp 6 Ribu/kg dalam 2 Pekan

"Dalam laporan harian kami, harga yang ditampilkan adalah harga terendah yang ditemukan di pasar. Namun, bisa saja harga tertinggi berbeda di setiap pasar karena suppliernya tidak hanya satu," ucap Tedi. *