Angkot Feeder Mulai Beroperasi di Bandung, Layani Rute Simpang Kiaracondong-Pasar Baru

Angkutan umum (angkot) feeder di Kota Bandung sudah mulai beroperasi, melayani satu rute dari Simpang Kiaracondong-Soekarno Hatta. 

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Penumpang menaiki Bus Rapid Transit Metro Trans Jabar di halte Alun-alun Bandung, Rabu (1/1/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Angkutan umum (angkot) feeder di Kota Bandung sudah mulai beroperasi, melayani satu rute dari Simpang Kiaracondong-Soekarno Hatta. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, Dhani Gumelar mengatakan, angkot feeder ini merupakan moda transportasi penghubung dengan Metro Jabar Trans (MJT). 

“Kalau MJT jenis modanya bus. Nah, kalau ini angkot, ke depannya akan menjadi satu angkutan pengumpan bagi penumpang MJT ke wilayah-wilayah yang memang tidak dilayani oleh MJT,” ujar Dhani, Selasa (1/10/2025).

Saat ini, kata Dhani, baru dioperasikan untuk satu rute saja yakni Simpang Kiaracondong Soekarno-Hatta sampai dengan Pasar Baru.

“Nah, nanti ke depannya secara berangsur-angsur akan ke daerah lain, karena baru pengenalan. Hari ini baru beroperasi tiga unit yang beroperasi dari total 22 unit yang akan beroperasi pada tanggal 8 Oktober,” katanya. 

Perbedaan mendasar antara angkot konvensional dengan angkot feeder ini adalah dalam kenyamanan dan keamanan.

“Yang pasti pelayanannya akan lebih baik, sistem pembayaran juga kalau misalkan angkot konvensional kan pakai manual ya, pakai cash. Nah, kalau ini menggunakan kartu e-money atau kartu tol,” ucapnya. 

Sistem pembayaran e-money ini, mengikuti MJT yang sebelumnya sudah lebih dulu menerapkan sistem cashless.

“Jadi tinggal tap, menggunakan kartu e-money,” katanya. 

Adapun skema operasionalnya, kata Dhani, dikerjakan oleh BUMD PT Jasa Sarana yang melakukan kerja sama dengan koperasi angkutan di Bandung Raya.

“Nah, nanti nanti skema operasionalnya adalah PT. Jasa Sarana akan menanggung biaya operasional yang dikeluarkan oleh Koperasi angkutan, dengan syarat mereka harus memenuhi persyaratan standar pelayanan minimal yang memang sudah kita tentukan. Salah satunya tadi sistem pembayarannya adalah menggunakan cashless,” katanya. 

Selain itu, angkot konvensional yang diubah menjadi angkot feeder ini wajib melakukan perbaikan kenyamanan dan keamanannya. 

“Dan yang pasti ini supirnya adalah tidak menerapkan sistem setoran kayak di angkot biasa. Jadi supir itu digaji. Jadi ada dan tidak ada penumpang, tetap beroperasi dan harus mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang ada. Jadi misalkan tidak boleh ngetem,” ucapnya. 

Adapun jam operasionalnya akan mengikuti jadwal MJT dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. 

Ke depan, kata Dhani, akan ada lima sampai sepuluh rute lain yang akan dijangkau oleh angkot feeder ini. 

“Nah, nanti juga ditambah lagi nanti seluruh jalur yang feeder-nya juga, karena jalur feeder ini kan akan menggunakan skema angkutan kota yang saat ini dijalankan oleh pemerintah kota atau kabupaten gitu ya,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved