Ribuan Warga Mengadu ke Rumah KDM di Lembur Pakuan, Ada yang Minta Dibayarkan Utang hingga Rp 4 M

Masalah utang piutang menjadi paling dominan yang diadukan masyarakat setiap hari sejak didirikan posko layanan pengaduan di Lembur Pakuan

istimewa
DEDI MULYADI DI LEMBUR PAKUAN - Masalah utang piutang menjadi paling dominan yang diadukan masyarakat setiap hari sejak didirikan posko layanan pengaduan di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masalah utang piutang menjadi paling dominan yang diadukan masyarakat setiap hari sejak didirikan posko layanan pengaduan di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.

Posko di Lembur Pakuan menerima layanan setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

Berdasarkan catatan posko pengaduan di Lembur Pakuan, warga yang mengadukan masalah utang piutang ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tercatat paling dominan setiap harinya.

Staff Posko Pengaduan Lembur Pakuan, Windi mengatakan, setiap hari tercatat ada 50-60 orang warga yang mengajukan pengaduan. Jumlah ini di luar warga yang datang untuk sekedar berkunjung atau wisata. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegaskan Ogah Bayari Utang Warga yang Datang ke Lembur Pakuan, Kenapa?

"Paling banyak itu aduan terkait masalah personal yaitu utang piutang," ujar Windi, Kamis (11/10/2025).

Windi memastikan, masalah utang piutang tidak akan dilaporkan ke Gubernur Dedi Mulyadi. Sebab, dulu pernah ada warga yang mengadu secara langsung dan minta dibayarkan hutangnya yang mencapai miliaran.
 
"Pada bulan Mei 2025 ada seorang lelaki asal Bandung yang datang ke pos pengaduan curhat karena yang bersangkutan terlilit hutang Rp 4 miliar," ujar Windi.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, menegaskan tidak akan memfasilitasi warga yang datang ke Lembur Pakuan untuk mengadukan hutang piutang.

"Tetapi saya tegaskan di sini, untuk layanan, pengobatan kami pasti membantunya, untuk layanan hukum kami siapkan pengecara free tidak usah dibayar, untuk yang laporan di APH belum ditindaklanjuti, selama ini selalu dengan cepat direspon dan ditindaklanjuti," ujar Dedi.

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi soal "Korban TikTok" Lembur Pakuan Gagal Temui Dirinya: Pulang Kadang Jam 10

"Kemudian untuk yang mengalami problem keuangan karena utang piutang mohon maaf kami tidak bisa memenuhi, karena ini akan menimbulkan efek yang sangat buruk bagi saya, bisa jadi orang ngantre datang minta dibayarin utang, dan ini akan menimbulkan problem," tambahnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved