Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nilai ekonomi Jawa Barat terus menanjak. Pada triwulan II-2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat atas dasar harga berlaku tercatat mencapai Rp755,19 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 menyentuh Rp459,80 triliun.
Pertumbuhan ekonomi provinsi ini juga mencatat angka positif.
Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), Jawa Barat tumbuh 5,23 persen, sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter/q-to-q), ekonomi Jawa Barat tumbuh 2,33 persen.
“Kinerja ekonomi Jawa Barat selama Triwulan II/2025 saya rangkum sebagai berikut, ekonomi tumbuh 2,33 persen (q-to-q), 5,23 persen (y-on-y) dan 5,11 persen (c-to-c),” ujar Plt. Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus, di Kantor BPS Jabar, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Airlangga Hartarto : Pertumbuhan Ekonomi Tembus Angka 5,12 Persen, Target Investasi 1.900 Triliun
Dalam struktur PDRB Jawa Barat, sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang terbesar dengan porsi mencapai 40,08 persen.
Sektor ini juga memberi andil tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni 1,44 persen (y-on-y) dan 0,76 persen (q-to-q).
“Source of growth (SOG) terbesar pada triwulan II/2025 secara (q-to-q) menurut lapangan usaha adalah industri pengolahan,” jelas Darwis.
Namun tidak hanya industri, sektor jasa lainnya mencatatkan pertumbuhan paling tinggi secara triwulanan dengan kenaikan 14,88 persen, diikuti jasa kesehatan yang tumbuh 10,71 persen.
Ini mencerminkan bahwa ekonomi Jawa Barat semakin terdorong oleh sektor-sektor jasa dan layanan.
Dari sisi pengeluaran, Darwis menyebut, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 2,90 persen (y-on-y).
Baca juga: Taufik Nurrohim: Target Pertumbuhan Ekonomi Jabar Capai 7,95 Persen Jadi Tantangan di RPJMD
Namun, secara triwulanan, lonjakan justru datang dari sektor pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh signifikan sebesar 24,59 persen.
“Sementara menurut pengeluaran, komponen yang memberikan andil terbesar adalah konsumsi rumah tangga, sebesar 2,90 persen,” tambah Darwis.
Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menunjukkan kinerja yang solid dengan pertumbuhan 6,79 persen (y-on-y).
Darwis menuturkan, Jawa Barat menyumbang 22,55 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa, yang secara keseluruhan tumbuh 5,24 persen di triwulan II/2025.
Ini menempatkan Jawa Barat di posisi keempat secara kontribusi, setara dengan Jawa Timur, dan hanya terpaut tipis dari DKI Jakarta dan Banten.
Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa tercatat di DI Yogyakarta yang tumbuh 5,49 persen.
Darwis membeberkan beberapa faktor musiman turut menopang laju pertumbuhan ekonomi di triwulan ini.
Aktivitas ekonomi meningkat saat Idul Adha dan musim haji, serta mobilitas masyarakat selama Januari hingga Juni 2025 juga berdampak pada sektor pariwisata dan perdagangan.
“Data tingkat hunian kamar hotel menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,38 persen (c-to-c). Selain itu, realisasi investasi di Jawa Barat juga meningkat tajam, mencapai Rp72,5 triliun,” ujarnya.