Ide Kreatif HUT ke-80 RI: Replika Burung Garuda Hinggap di Gapura RW 6 Jatihandap Bandung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Replika burung garuda di atas gapura RW 6 Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ada hal menarik ketika melintas ke kawasan RW 6, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung menjelang perayaan HUT ke 80 Republik Indonesia.

Biasanya, sering dijumpai bendera atau umbul-umbul bernuansa merah putih menjelang 17 Agustus. Tetapi, di RW 6 Kelurahan Jatihandap ini ada hasil karya masyarakat setempat.

Mereka membuat kerajinan berbentuk burung garuda ukuran besar dan kini tersimpan di atas gapura RW 6. 

Haji Bambang selaku pembuat kreativitas burung garuda ini menjelaskan, bahwa karyanya ini dibuat memakan waktu selama tiga minggu. Semuanya berdasarkan hasil pemikiran dan ide imajinasinya.

"Ini (burung garuda) ide sendiri semuanya, dari kaki, sayap, hingga kepalanya dan bukan hasil tiruan, maka waktunya juga cukup lama tiga mingguan dalam membuatnya," ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Replika burung garuda ini terbuat dari bahan-bahan yang sudah tak terpakai, seperti ada besi-besi untuk kerangkanya hingga ada amplifier/speaker yang dapat menghasilkan suara burung garuda.

"Kalau ditotal bisa capai hampir Rp 2 jutaan membuat ini," katanya 

Haji Bambang pun mengaku awal tercetus terpikir membuat replika burung garuda ini, lantaran menyambut HUT ke 80 RI. Pasalnya, sebelum ini tepatnya peringatan 1 Muharram, dia pun sempat membuat karya ustaz geol untuk karnaval.

"Saya pun terpikirkan kenapa tidak mencoba untuk membuat burung garuda di momen Agustusan ini. Ditambah lagi bahan materialnya ada, seperti dinamo, lalu di dalamnya ada ember cat yang tak terpakai, hingga memasang speaker untuk suara burungnya agar terdengar oleh warga, seperti pukul 06.08.00 WIB menyala (suara), lalu pukul 08.00-11.00 WIB tak menyala, kemudian pukul 11.00-13.00 WIB menyala lagi, dan pukul 15.00-21.00 WIB menyala juga," katanya.

Bambang pun memastikan replika burung garuda ini bisa bertahan dari air atau saat hujan dengan memastikan bahan-bahannya aman tak akan rusak oleh air. Replika burung garuda ini memiliki lebar sayap hampir 3 meter dan sebenarnya dia bisa membuat dengan ukuran lebih besar.

"Ukuran ini masih kecil. Saya bisa buat lebih besar. Insya Allah tahun depan dan permanen tak hanya momen Agustusan setidaknya bisa bertahan lima tahunan. Apalagi, di wilayah ini kan banyak gapura, kalau ini didukung dan ada modalnya, maka saya ingin mengajarkan masyarakat atau karang taruna membuat secara bersama-sama dengan ukuran lebih besar dan permanen. Replika garuda ini memiliki tinggi 1,5 meter," ujarnya 

Ketua RW 6, Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati, Ayi Saefullah mengaku senang dan mengapresiasi hasil karya masyarakatnya. Sebagai pengurus RW, kata Ayi, mendukung sekali atas kreativitas yang dibuat Haji Bambang.

"Mudah-mudahan ke depan, kami bisa eksis dan lebih bagus lagi. Alhamdulillah adanya viral burung garuda ini banyak masyarakat yang melihat dan menjadi ramai. Sebelumnya memang sempat ada juga, tapi enggak seperti saat ini. Semoga ke depan lebih baik lagi," katanya.

Penyimpanan burung garuda di atas gapura, kata Ayi, sengaja supaya bisa dilihat oleh orang-orang dan yang melintas. 

"Kreativitas ini ide atau inisiatif salahseorang warga," katanya.(*)

Berita Terkini