TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung menyebabkan banjir di kawasan Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Rabu (6/8/2025) sore.
Banjir kiriman dari hulu Sungai Cikapundung ini membuat ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
Warga setempat, Dadang (66), menyatakan bahwa banjir kali ini lebih ringan dibanding sebelumnya.
Namun ia berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi agar kampung mereka tidak terus-menerus menjadi langganan banjir.
Meski hujan di wilayah Bojongsoang sendiri terpantau turun sedang, air kiriman dari hulu Sungai Cikapundung di Kota Bandung mulai meluap usai waktu Magrib.
Di mana berdasarkan keterangan Dadang (66), warga Kampung Cijagra, sekitar pukul 17.00 WIB di daerahnya belum ada tanda-tanda banjir.
Namun, tak lama berselang lama, genangan mulai terlihat.
"Pas sore hujan memang tadi, tapi biasa aja. Nah, habis Magrib mulai datang air. Tadinya se-tumit, lama-lama sekarang bisa sampai se-betis," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Rabu (6/8/2/2025).
Akibat banjir tersebut, sejumlah kendaraan roda dua sempat mogok karena nekat menerobos genangan.
Meski masih bisa dilalui, beberapa pengendara terpaksa mendorong motornya.
Dadang mengungkapkan bahwa wilayah Kampung Cijagra memang dikenal sebagai daerah langganan banjir, terutama jika kawasan hulu seperti Kota Bandung diguyur hujan lebat.
Menurutnya, Banjir kali ini disebut lebih ringan dibanding kejadian-kejadian sebelumnya, namun tetap mengganggu aktivitas warga.
"Kalau Kota (Bandung) hujan gede, kami pasti kena kiriman air. Kemarin juga sempat masuk masjid, airnya sampai selutut," katanya.
Dirinya juga mengingat banjir terparah terjadi pada bulan Ramadan 2025 lalu.
Saat itu, banjir yang melanda kampungnya bisa mencapai leher orang dewasa dan membuat akses masuk ke kampung tertutup total.
Mobil dan motor tak bisa melintas, bahkan rumah-rumah warga ikut terendam.
Dengan terus berulangnya kejadian serupa, Dadang berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi hal itu.
"Mudah-mudahan ada solusi, jangan tiap hujan besar di kota, kami di sini selalu jadi korban," ucapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama