Pembuatan mural itu hanya sebagai bentuk ekspresi para pemuda yang suka terhadap film One Piece.
"Setelah itu, teman-teman menggambar, ya sudah menggambar itu, tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu, itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/8/2025).
3. Didatangi aparat saat tidur
Lanjutnya, pada Minggu (3/8/2025), saat Supriyanto sedang tidur, ia didatangi aparat dan meminta untuk menghapus gambar tersebut.
Supriyanto yang menghapus sendiri mural tersebut.
"Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak, dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," jelasnya.
Lanjutnya, setelah itu, ia yang menutup kembali gambar tersebut dengan menggunakan cat putih sisa malam sebelumnya.
Baca juga: Kibarkan Bendera One Piece Belum Bisa Disebut Makar, Ini Pandangan Pengamat Kebijakan Publik
4. Dipastikan sudah dihapus
Bayan Desa Jurangjero, Sugito membenarkan penghapusan mural One Piece tersebut.
"Sudah dihapus kemarin, ada dari Polres, Polsek, TNI, yang hapus karangtaruna, yang gambar sepertinya karangtaruna," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/7/2025).
"Iya benar ditutup lagi, ya intinya dipanggil terus dihapus," tambahnya.
Ia menyatakan tidak mengetahui siapa yang meminta untuk menghapus mural tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang menyuruh, saya datang kesana, sudah dihapus, hapusnya kemarin, hari Minggu, jam 13.30 WIB," jelasnya.
Ia menyebut tidak mengetahui secara pasti, kapan mural One Piece tersebut digambar.
5. Solo izinkan pengibaran bendera One Piece