Berita Viral

Sosok Bidan Dona Lubis Viral Nekat Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Dekat dengan Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIDAN SEBRANGI SUNGAI- Potret bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai demi bantu pasien setelah jembatan penghubung antar nagari putus baru-baru ini di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Aksi Dona kemudian viral di jagat medsos.

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Dona Lubis (46), seorang bidan yang viral setelah nekat berenang menyeberangi sungai demi pasiennya.

Dona Lubis nekat menyebrangi Sungai Batang Pasaman, Sumatera Barat tanpa jembatan demi mengobati pasien tuberkulosis (Tb) di Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Jembatan penghubung satu-satunya menuju kampung tersebut dilaporkan terputus akibat banjir pada Jumat (1/8/2025).

Hal itu pun membuat dua wilayah, yaitu Kejorongan Sinuangon dan Kejorongan Batang Kundur terisolasi.

Lantas, siapakah sosok Dona Lubis?

Baca juga: Viral Tangis Pilu Nenek Sarinem Perhiasan 40 Gram Dicuri Petugas Bansos Gadungan, Rugi Rp 32 Juta

Sosok Dona Lubis

AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. Bidan Dona menceritakan bahwa aksi nekat tersebut terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi, saat ia hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. (Foto: Dok. Dona)  (ISTIMEWA/DOK.DON)

Dona Lubis adalah warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto.

Dona yang sekarang berusia 46 tahun sudah lama mengabdi sebagai bidan ASN di Kabupaten Pasaman sejak tahun 1999.

Dona menceritakan, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya baru pulang pelatihan di Pekanbaru.

“Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana,” ujar Dona, dikutip dari Tribun Padang.

Untuk mencapai lokasi pasiennya, Dona menyewa seharga Rp 400 ribu untuk pulang pergi.

Namun, di tengah perjalanan ia mendapatkan kabar buruk.

“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.

Karena tidak ada pilihan lain dan keluarga pasien menunggu di seberang, Dona pun memutuskan berenang menyeberangi sungai tersebut tanpa persiapan khusus.

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Halaman
12

Berita Terkini