Ini Sejarah Guan Ping dan Zhou Cang, 2 Rupang Ratusan Tahun di Vihara Welas Asih Cirebon yang Dicuri

Penulis: Eki Yulianto
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan utama Wihara Dewi Welas Asih yang berada di Jalan Kantor, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (12/10/2021). 2 rupang pengawal di vihara ini dicuri.

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dua rupang pengawal berusia 250 tahun, yakni Guan Ping dan Zhou Cang, dilaporkan hilang dari Vihara Dewi Welas Asih, yang berada di Jalan Kantor, Kota Cirebon.

Hilangnya dua patung tersebut meninggalkan duka bagi pengurus vihara, terlebih menjelang perayaan Imlek.

Pengurus Vihara Welas Asih, Richard D Perkasa menyebut, bahwa kedua patung tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Admin Vihara Welas Asih Cirebon, Yeni Andriani saat menunjukkan foto patung rupang pengawal Kwan Sing Tee Koen di Vihara Welas Asih (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

"Rupang Guan Ping dan Zhou Cang itu usianya 250 tahun."

"Patung-patung ini ada ketika vihara direnovasi menjadi lebih besar," ujar Richard saat diwawancarai Tribun, pada Senin (13/1/2025).

Selain dua rupang yang hilang, di vihara tersebut juga terdapat patung antik lain yang lebih kecil dengan usia mencapai 400 tahun.

Baca juga: 2 Rupang Berusia Ratusan Tahun di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon Dicuri, Ini Ciri-ciri Pencurinya

Namun, hilangnya dua patung ini tetap meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam.

"Kita merasa kehilangan karena ini titipan leluhur, warisan yang harus kita jaga."

"Rasanya seperti ada yang hilang di tangan kami, generasi saat ini," ucapnya.

Umat Konghucu saat melaksanakan sembahyang Tahun Baru Imlek 2574 di Wihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, Sabtu (21/1/2023) malam. (Tribun Jabar)

Richard juga menjelaskan latar belakang dua tokoh dalam patung tersebut.

Guan Ping, menurutnya, adalah anak pertama jenderal militer China pada abad ke-3, Guan Yu.

Guan Ping dikenal sebagai pahlawan yang dihormati dan sering ditampilkan sebagai pendamping Guan Yu.

"Kalau Zhou Cang, dia dikenal sebagai pengawal setia Dewa Kwan Kong."

"Dalam berbagai ilustrasi, ia digambarkan sebagai pengawal yang memegang tali pengikat kuda hitam Panglima Perang Kwan Kong," jelas dia.

Hilangnya dua rupang ini menjadi pukulan berat bagi pengurus vihara, terutama menjelang perayaan Imlek. 

Halaman
123

Berita Terkini