Pilkada Purwakarta 2024

Hasil Survei LSI Denny JA, Warga Purwakarta Tak Ingin Dipimpin Bupati Lama

Penulis: Deanza Falevi
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah saat menjelaskan hasil survei soal pemilihan bupati dan wakil bupati Purwakarta, Kamis (4/7/2024).

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan bahwa mayoritas publik sekitar 64,8 persen di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menginginkan bupati baru. 

Sementara sekitar 28,6 persen masyarakat Purwakarta menginginkan bupati lama atau petahana dan 6,6 persen tidak tahu atau tidak menjabat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah terkait dengan preferensi pemilih warga Purwakarta terhadap sejumlah kandidat yang akan maju di pemilihan bupati dan wakil bupati Purwakarta pada 27 November 2024 mendatang.

Hasil Survei LSI Denny JA Pilkada Purwakarta 2024: Om Zein Pepet Anne Ratna Mustika. (Kolase dan foto Tribun Jabar)

Ia mengatakan, survei dilakukan dari tanggal 9-16 Juni 2024 dengan menggunakan metodologi standar, multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error 4,8 persen.

Menurut Toto, temuan survei terbarunya itu memberi pesan kuat adanya keinginan mayoritas publik di Kabupaten Purwakarta untuk perubahan.

Dengan kata lain, tak ingin lagi dipimpin bupati lama.

"Data survei ini tentu saja menjadi kabar gembira buat para kandidat pendatang baru yang ingin berkontestasi di Pilbub Purwakarta. Sebaliknya kabar buruk buat Bu Anne sebagai petahana," kata Toto kepada wartawan saat konfrensi pers di Prime Plaza Hotel, Kabupaten Purwakarta, Kamis (4/7/2024).

Toto menambahkan, kabar buruk kedua, tercermin juga dari tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja incumbent yang belum tembus 70 persen.

Berdasarkan pengalaman melakukan survei selama ini, Toto mengatakan, incumbent yang ingin terpilih lagi harus memiliki kepuasan publik terhadap kinerjanya diatas 70 persen sampai 80 persen.

"Kandidat petahana yang tingkat kepuasaan terhadap kinerjanya hanya 60 persen, apalagi di bawah 50 persen, biasanya itu tanda-tanda incumbent berat untuk terpilih kembali," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Berita Terkini