Mahasiswa ITB Tolak Pinjol

ITB Sebut Ada Opsi Lain untuk Bayar UKT Mahasiswa: Tadak Harus Lewat Pinjol

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024).

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan bahwa pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) merupakan kewajiban mahasiswa.

Menurutnya, dalam aturan kampus sudah jelas bahwa semua mahasiswa yang masuk lewat jalur manapun wajib membayar UKT sesuai ketentuan.

Bagi mahasiswa yang belum bisa membayar UKT, kata dia, dapat melakukan pembayaran menggunakan sejumlah opsi, salah satunya melalui peminjaman online (Pinjol) dari pihak ketiga.

Naomi menyebut, bahwa pinjaman itu tidak melulu harus dilakukan lewat perusahaan Danacita.

Baca juga: Sore Nanti Mahasiswa Bakal Bertemu Rektorat ITB di Jalan Tamansari, Bahas UKT

"Ada opsi lain seperti Bank Mandiri, BNI dan BSI menawarkan pinjaman nol persen untuk mahasiswa," ujar Naomi, Senin (30/1/2024).

Sementara itu, opsi tersebut ditolak para mahasiswa. Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Muhammad Yogi Syahputra, menilai kebijakan ITB yang memberi solusi pembayaran UKT lewat skema pinjol memberatkan mahasiswa.

Yogi tak mengetahui secara pasti jumlah mahasiswa ITB yang sudah mengajukan pinjol tersebut. Namun, dia mengaku sudah mengumumkan kepada seluruh mahasiswa ITB agar tak mengajukan pinjaman.

"Kami udah mengimbau jangan ada yang ngambil pinjaman. Kami akan mengajukan tuntutan untuk menghapus opsi pinjaman yang memberatkan," ujar Yogi.

Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Kalaupun ingin menerapkan pembayaran UKT lewat pinjol, kata dia, ITB jangan membebani mahasiswanya dengan bunga.

"ITB adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga keuangan," ucapnya.

Sebelumnya, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah akan bertemu dengan para mahasiswa, membahas masalah pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Rencananya, pertemuan itu bakal dilakukan di ruang rapat rapim A, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024) sore nanti.

Dalam pertemuan itu, Yogi mengaku bakal memperjuangkan nasib teman-temannya yang terancam tidak dapat melanjutkan kuliah karena menunggak UKT.

Berdasarkan data terbaru yang disampaikan pihak kampus, kata dia, saat ini ada 206 mahasiswa yang terancam tidak bisa kuliah karena menunggak UKT. Sebelumnya, disebutkan Yogi hanya ada 93 mahasiswa.

"Itu dari rektorat baru dibuka kemarin datanya," ujar Yogi.

Halaman
12

Berita Terkini