"Terakhir nagih ke pihak sekolah waktu kelulusan anak. Tapi, uangnya belum ada," ujar Armilah kepada Tribunjabar.id di depan rumahnya, Jumat (30/6/2023) pagi.
Menurutnya, total uang yang ditabungkan anaknya di SD Negeri 2 Kondangjajar sekitar Rp 2,2 juta.
"Itu untuk biaya anak saya melanjutkan sekolah di MTs Kondangjajar. Kan, harus beli baju seragam sekolah, baju olahraga sama baju pramuka," katanya.
Dengan kondisinya, Armilah bukan hanya sebagai seorang ibu tapi harus juga menjadi seorang ayah.
"Suami saya sudah meninggal 8 tahun lalu. Jadi, saya cari uang sendiri," ucap Armilah.
4. Koperasi Tugu Terancam Bangkrut
Buntut tabungan anak sekolah yang diembat tersebut, Koperasi Tugu Cijulang bangkrut.
Koperasi Tugu Cijulang merupakan koperasi yang digunakan sekolah-sekolah untuk menaruh uang tabungan para murid tersebut.
Nyatanya, uang tabungan itu banyak yang tak disetorkan ke koperasi.
Selain itu, Koperasi Tugu Cijulang juga tak bisa beroperasi karena banyak kredit macet yang terutama dilakukan para guru.
Akibat kredit macet dari para guru tersebut, Koperasi Tugu Cijulang akhirnya siap-siap gulung tikar dan kini bahkan sudah menjual beberapa aset untuk menyelesaikan kasus tabungan tersebut.
5. Pelaku Siap-siap Dipidana
Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus mengatakan, para guru tersebut lah yang menjadi akar masalah dalam kasus ini.
"Aktor sebenarnya, ya guru-guru itulah. Orang tua niat nabung kan ke sekolah bukan ke koperasi," ujar Luhut kepada Tribunjabar.id, Selasa (27/6/2023) siang.
Sebenarnya, untuk menetapkan 'aktor' utama harus melalui gelar perkara, namun dalam kasus ini, guru lah yang mengambil uang tabungan murid.