Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Update Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Bupati Jeje akan Bertemu dengan Koperasi

Penulis: Padna
Editor: Hermawan Aksan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata seusai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023).

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan menindaklanjuti soal kasus uang tabungan tim khusus ini akan berkomunikasi dengan pihak koperasi.

Tim khusus akan berkomunikasi dengan koperasi-koperasi setelah mereka mendatangi tiap sekolah atau guru dan melakukan inventarisasi.

"Saya bilang, ada tiga pilihan kalau sangkutan guru ke mereka (koperasi). Yaitu, dicicil sampai bulan Desember 2023, aset miliknya dijual sesuai utangnya dan melalui proses hukum kalau memang tidak ada (tidak ada uang dan aset)," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Pananjung, Kamis (20/7/2023) siang.

Sampai saat ini, kata Jeje, memang ia belum bertemu kembali dengan tim khusus penyelesaian kasus uang tabungan murid.

"Kalau bertemu seminggu terlalu cepat kan, saya setiap dua minggu ketemu dengan mereka (tim khusus). Mungkin, besok pagi saya ketemu dengan mereka," katanya.

Menanggapi jika ada satu peminjam yang sudah meninggal dunia, Jeje mengatakan, tentu akan ditanyakan kepada ahli waris.

"Tapi, persoalannya ada beberapa ahli waris atau orang yang sudah meninggal atau yang sudah pensiun, mereka enggak punya apa-apa (tidak punya harta). Dan itu, ada beberapa orang," ucap Jeje.

"Nah, itu yang saya bersama Pak Kadis Pendidikan dikoordinasikan. Apakah, kita harus iuran misalnya Rp 50 ribuan dan sebagainya. Kalau iuran Rp 50 ribuan itu kan, bisa terkumpul Rp 300 juta dalam sebulan."

Namun, untuk yang lain-lainnya ada tiga pilihannya, yaitu mencicil utang, menjual aset dulu, dan diproses secara hukum. (*)

Berita Terkini