Stasiun Cicalengka Sarat Sejarah, Mulai Dewi Sartika hingga Soekarno, Sayang Kalau Dirobohkan

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin
Editor: Hermawan Aksan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung. Stasiun bersejarah ini dikabarkan akan dirobohkan.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Terdapat banyak catatan sejarah di Stasiun Kereta Api Cicalengka, mulai terkait dengan Soekarno, kemudian masa kemerdekaan, hingga masa kolonial.

Namun, kini terdapat kabar rencana stasiun yang bersejarah ini akan dirobohkan, seiring dengan pembangunan Stasiun Cicalengka.

Peneliti literasi dan budaya Sunda sekaligus sejarawan Atep Kurnia menjelaskan, dilihat dari sisi arsiteksturnya, Stasiun Cicalengka tidak banyak berubah.

"Itu jadi catatan saya, betapa sayang kalau misalkan itu sudah hampir seabad, kalau dirobohkan. Itu dari sisi arsitekturnya," kata Atep saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (23/6/2023).

Kini penghalang seng sudah menutupi bagian samping kanan-dan kiri Satasiun Cicalengka.

Di dalam pembatas terlihat para pekerja dan alat berat.

Atep mengatakan, saat diskusi dengan kawan-kawannya, ia sempat memperlihatkan foto-foto Stasiun Cicalengka dalam rentang waktu hampir 100 tahun.

"Dari tahun 1910-an sampai 1980 karena yang saya dapat akses segitu," ujar Atep.

Atep mengungkapkan, ditambah lagi fakta, misalnya PT KAI sendiri menempatkan Stasiun Cicalengka sendiri sebagai bangunan heritage, itu bisa dicek di Heritage KAI.

"Dari sisi sejarah juga tidak kurang signifikansinya. Stasiun Cicalengka baik dari sisi sejarah penjajahan kolonial, atau dari sisi sejarah pergerakan nasional, sarat sengan sejarah," kata Atep.

Misalnya, kata Atep, Stasiun Cicalengka itu kentara sejak Raden Dewi Sartika ke Cicalengka pasti pakai kereta api tahun 1898 atau 1894.

"Kemudian sastrawan Belanda, namanya Edward Du Peron, dia pernah tinggal di Cicalengka karena waktu itu masa sekolah."

"Dia menjadi seorang komuter, pulang pergi dari Cicalengka ke Bandung itu pakai kereta api, pasti ke Stasiun Cicalengka," ujar dia.

Atep mengatakan, ada juga Edward Douwes Dekker atau Setiabudi, dulu tahun 1920 dia pernah ditangkap di Bandung, dia akan dibawa ke Semarang.

Halaman
12

Berita Terkini