''Kang Dedi Ieu Tulungan'' Wajib Pajak Ngeluh Antrean di Samsat di Bandung Membludak, Petugas Kurang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERDESAKAN BAYAR PAJAK - Kondisi wajib pajak saat membayar pajak di Samsat Kawaluyaan Kota Bandung, Rabu (25/6/2025)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Antrean membludak terjadi di Samsat Kawaluyaan dan Samsat Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (25/6/2025). Antrean terjadi sejak pagi hari. Bahkan, pengambilan kupon antrean sudah terjadi sejak pukul 05.00 WIB. 

Salah seorang wajib pajak, Andi, warga Batununggal, meminta petugas gesek nomor rangka dan mesin (cek fisik) metambah personelnya. Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang di Samsat Soekarno Hatta Bandung. 

"Kalau bisa sih kang Dedi program pemutihannya ditambah periodenya sampai Desember," ujarnya.

Baca juga: Bupati Bandung Sidak Pelaksanaan Program Pemutihan Pajak Kendaraan ke Samsat Soreang

Apa yang disampaikan Andi diamini oleh wajib pajak atau warga lain, Ai dan Ati yang sedang mengantre untuk melakukan proses pembayaran pajak.

"Kang Dedi kang Dedi, ieu tulungan (ini tolong) petugas cek fisiknya banyakin biar enggak terjadi antrean," ujarnya.

Kondisi antrean membludak pun terjadi di Samsat Kawaluyaan Kota Bandung. 

Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung II Kawaluyaan, Ade Sukalsah menyebut selama program yang digaungkan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi terjadi lonjakan kunjungan dari rata-rata sebanyak 1500 menjadi 2000 lebih untuk semua jenis layanan, baik pajak tahunan maupun lima tahunan, serta balik nama dan mutasi keluar juga mutasi masuk per harinya.

"Ya kami coba antisipasinya dengan menyediakan sarana dan prasarana dalam bentuk kursi layanan kami tambah, lalu tempat-tempat semisal fotokopian ditambah, dan untuk personelnya kami dibantu oleh anak-anak mahasiswa magang dalam membantu layanan. Kami juga menambah hari layanan, seperti Sabtu biasanya setengah hari menjadi sampai pukul 14.00 WIB dan Minggu ada tambahan ekstra layanan kami," ujarnya di lokasi.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan dahulu kelengkapan syarat-syarat yang hendak dibawa ke Samsat agar tak bolak-balik karena ketidaklengkapan persyaratan.

"Sangat disarankan kepada masyarakat sebelum ke sini cek dahulu persyaratannya. Kemudian, fotokopi persyaratannya supaya ketika sudah ke Samsat tinggal ke loket-loket layanan," katanya.

Ade pun menegaskan, setiap kali ada program seperti pemutihan ini memang menjadi kesempatan dari mayoritas yang menunggak (pajak) untuk bisa memanfaatkannya, sehingga terjadi lonjakan.

"Sudah bisa dipastikan lonjakan itu dari kelompok penunggak. Lalu, fenomena lain di Bandung itu karena kendaraan Bandung banyak diburu atau dibeli masyarakat Bandung Raya sehingga ketika ada program ini melakukan mutasi keluar. Rata-rata cabut berkas dalam mutasi keluar berjumlah 300 sampai 400 kendaraan sehari," katanya.

Baca juga: Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Jabar: Ribuan Bebas Tunggakan, Ini Catatan Pentingnya

Ade pun menyebut kondisi membludak ini sudah terjadi tiga hari lalu. Dan, setiap kali ada program semacam itu selalu terjadi membludak. Disinggung soal petugas cek fisik yang diminta diperbanyak, Ade mengaku itu kewenangan kepolisian. Katanya, memang idealnya petugas cek fisik sebanyak delapan orang, namun untuk di Kawaluyaan ada sebanyak tujuh karena satu ditarik ke kantor BPKB.

"(Samsat) Kawaluyaan ini memang paling tinggi wajib pajaknya dengan sehari ada 600 orang, Pajajaran 500 orang, dan Soekarno Hatta hampir 500 orang yang menjadi potensi pajak. Alhamdulillah banyak dibebaskan yang menunggak-menunggak itu," katanya.(*)

Berita Terkini