Gunakan kaca las tersebut menutupi kedua mata selama pengamatan gerhana, jangan pernah dilepaskan saat masih menatap matahari walau sesaat.
Penjelasan Ahli
Menurut Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi, GMC tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia.
"Kalau melihat peta (terjadinya GMC), wilayah Indonesia hanya sekitar 20 persen parsial," kata Sungging, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Berdasarkan dokumen PDF yang dirilis BMKG, GMC terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris.
Saat itu terjadi, piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin.
Dari Bumi, Matahari akan terlihat gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, waktu dimulainya GMC ini berbeda-beda setiap wilayah.
Paling awal, waktu mulai gerhana ini terjadi di Sabang, Aceh pada pukul 13.16 WIB.
Sementara itu, wilayah yang waktu gerhananya paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu pada pukul 15.19 WIB.
Pun begitu dengan waktu puncak gerhananya, di tiap wilayah akan berbeda.
Di Kota Sabang, Aceh, waktu puncak gerhana terjadi pada pukul 14.34 WIB.
Sedangkan, di Agats, Papua, waktu puncak GMC adalah pukul 17.37 WIT.
Sabang jadi wilayah paling awal di Indonesia melihat puncak GMC.