TRIBUNJABAR.ID - Gerhana matahari memang merupakan salah satu fenomena langit yang menarik diamati.
Kendati demikian, kita tak boleh melihat gerhana matahari secara langsung.
Jika mengamati gerhana matahari secara langsung, bisa berbahaya.
Hal ini pernah dijelaskan dalam pemberitaan Kompas.com pada 2016.
Cahaya dari sinar matahari ternyata memiiki intensitas sangat tinggi.
Karena itu, cahaya tersebut bisa merusak retina di belakang bola mata.
Kondisi itu dikenal juga sebagai solar retinopathy.
Jika terjadi, bukan tidak mungkin retina rusak permanen.
Tak sedikit yang ingin mengamati gerhana matahari secara langsung lantaran fenomena langit itu "nyaman" dilihat karena seolah meredup.
Padahal, justru itulah letak bahayanya.
Saat terjadi gerhana matahari, langit sekitar berubah gelap.
• Jelang Gerhana Matahari, Muncul Awan Aneh, Dikenal Awan Payudara, Pembawa Badai dan Salju
Adapun pupil di lensa mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras yang tinggi.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan iris itu, bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar.
Akhirnya, pupil mata justru melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina meningkat saat memandang gerhana yang diselimuti langit gelap.
Padahal, intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup bulan sewaktu gerhana (baik saat gerhana sebagian maupun cincin saat gerhana total) sama dengan waktu-waktu biasa.