Bupati Sumedang Bertemu Menkeu Purbaya Bahas Percepatan Realisasi APBD

Dony Ahmad Munir bertemu Menkeu Purbaya dan membahas tentang realisasi APBD Sumedang

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Dok Humas Pemkab Sumedang
MENKEU - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa seusai Peresmian Akad Massal 26 Ribu Unit KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat membuat ekonimi berputar di masyarakat. Karenanya, realisasi tidak boleh ditunda-tunda.

Seperti itulah ringkasan perbincangan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan Menteri Keuangan Purvaya Yudhi Sadewa. 

Dony Ahmad Munir bertemu Menkeu Purbaya seusai Peresmian Akad Massal 26 Ribu Unit KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025).

Perjumpaan itu dipergunakan Bupati Dony untuk presentasi "dashboard" Keuangan Pemkab Sumedang

“Kebetulan bertemu Pak Menkeu, kami membicarakan soal fiskal daerah. Salah satunya, saya presentasi soal dashboard Keuangan Pemkab Sumedang,” kata Bupati Dony.

Menurutnya, Menteri Keuangan meminta pemerintah daerah dalam realisasi belanja APBD harus dipercepat karena untuk menggerakan ekonomi di masyarakat. 

“Pemkab Sumedang sudah memiliki Dashboard Keuangan, bupati  bisa memantau dan  mempercepat realisasi APBD  untuk menggerakan ekonomi di masyarakat,” katanya.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan realisasi belanja APBD harus dipercepat demi menggerakan ekonomi di masyarakat.

“Jika realisasi belanja APBD dipercepat maka uang yang berputar di masyarakat lebih cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Pesan lain dari Menkeu Purbaya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dua mesin harus bergerak.

Pertama, mesin pemerintah, terutama dalam monitoring pendapatan dan belanja pemerintah.

Pendapatannya harus sesuai target, belanjanya tinggi supaya ada uang yang beredar di masyarakat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved