Bandung Jadi Titik Kumpul Baru EIGERIAN: Petualang Segala Generasi Bersatu

TRIBUNJABAR.ID - Melanjutkan cerita perjalananan forum EIGERIAN di kota-kota sebelumnya, EIGER Adventure meresmikan Forum EIGERIAN Bandung pada Minggu 27 Oktober 2025. Kota Kembang kini bergabung sebagai kota ke-10 dalam rangkaian peluncuran forum komunitas EIGERIAN yang telah dimulai sejak Januari lalu.

Forum EIGERIAN bukan sekadar wadah, tapi ruang hidup bagi komunitas yang bergerak aktif di bidang lingkungan, sosial, dan kemasyarakatan. EIGERIAN Bandung melanjutkan kisah dari peresmian sebelumnya yang telah dimulai sejak Januari 2025. Mulai dari Malang, Surabaya, Madiun, Semarang, Wonosobo, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, dan Bandung menjadi kota ke-10.

Menurut Enceng Farid Hidayatullah, Community & Partnership Specialist EIGER, forum ini dirancang sebagai ruang aman dan nyaman untuk bertukar ide, berbagi narasi, serta merancang kegiatan bersama demi menciptakan perubahan positif, dimulai dari Tasikmalaya dan sekitarnya.

“Komunikasi yang terjalin bersifat dua arah. Komunitas dapat saling mengundang, berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, lalu mengajak EIGER untuk turut mendukung ide-ide yang lahir dari EIGERIAN Bandung,” ujar Farid.

150+ Peserta, Satu Semangat
 
Peresmian Forum EIGERIAN Bandung dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai komunitas—mulai dari pecinta alam, tanggap darurat, pramuka, off-roader, pesepeda, pelari, hingga anak-anak yang sudah dikenalkan petualangan sejak dini oleh orang tuanya. 

Asti dari komunitas Korps Sukarela Universitas Pasundan menceritakan alasannya bergabung dengan EIGERIAN Bandung, ia berharap bisa menambah pertemanan dan keilmuan di dalam forum ini. 

“Saya ingin membangun kelas pembelajaran bareng EIGERIAN Bandung. Belajar bertahan hidup di alam, bagaimana persiapan dan sikap kita dalam menghadapi tantangan di alam,” kata Asti. 

Sementara Syahrul dari Himpunan Pendaki Gunung Indonesia menyoroti pentingnya edukasi dan aksi nyata. Pesannya bagi keluarga besar EIGERIAN Bandung, di forum ini ia dan ratusan kawan-kawannya berharap bisa bertumbuh bersama. 

“Kami ingin merealisasikan sebuah aksi untuk edukasi pendaki tentang kelengkapan alat-alat, persiapan perbekalan, manajemen pendakian hingga krisis sampah di gunung. Sampah sisa pendaki jadi pekerjaan rumah yang sangat besar. Sampah mengganggu ekosistem di gunung. Seperti di gunung Gede Pangarango yang sempat ditutup total karena sampah menumpuk,” tegasnya.

Forum EIGERIAN hadir sebagai simpul penguat antara komunitas, brand, dan masyarakat. Bagi EIGER, ini bukan sekadar program—ini adalah gerakan. Gerakan untuk saling dukung, berbagi ilmu, dan menciptakan dampak nyata.

Dengan semangat kolaboratif sebagai nilai utama, EIGER berkomitmen untuk terus mengaktifkan Forum EIGERIAN di berbagai kota. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah bersama.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk EIGER karena dukungan banyak kegiatan kami di alam. EIGER telah memberikan wadah bagi kami untuk saling berbagi kelimuan, ide, dan apapun pergerakan positif kami untuk masyarakat dan lingkungan,” pungkas Syahrul