Jelang Kemerdekaan RI, Penjual Bendera Merah Putih di Kosambi Mulai Diserbu Pembeli

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera dan umbul-umbul mulai kebanjiran pembeli.

Tribun Jabar/ Putri Puspita Nilawati
DISERBU PEMBELI - Seoarng penjual musiman, Herdiana (47), duduk di balik lapak sederhananya, Rabu (30/7/2025). .Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera dan umbul-umbul mulai kebanjiran pembeli. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera dan umbul-umbul mulai kebanjiran pembeli.

Lapak-lapak penjual atribut merah putih di sepanjang jalan Kosambi pun terlihat mulai ramai memeriahkan jalan sebagai penanda bahwa perayaan hari kemerdekan 17 Agustus akan segera datang.

Di antara deretan penjual musiman, Herdiana (47), tampak duduk di balik lapak sederhananya.

Setiap ada pelanggan yang melewati lapaknya, ia pun menyapa ramah: 'bendera, umbul-umbul mangga dilihat dulu'.

Herdiana mengatakan di lapaknya ia menjual berbagai asesoris kemerdekaan mulai dari bendera, umbul-umbul, hingga background merah putih dalam berbagai ukuran, semua tersusun rapi dan menarik perhatian.

Baca juga: Pedagang Bendera Musiman Kembali Ramai di Ciamis, Berharap Cuan di Momen Kemerdekaan

“Saya sudah mulai jualan dari 1 Juli kemarin. Sekarang mulai ramai dibanding tahun lalu karena saya jualan mendekati 17 Agustus. Kalau sekarang sejak tanggal 2-10 Juli itu sudah ramai pembeli,” ujar Herdiana saat ditemui, Senin (29/7/2025).

Permintaan tahun ini disebut Herdiana cukup tinggi. Jenis yang paling banyak diminati pembeli adalah umbul-umbul dengan ukuran 1,2 hingga 1,5 meter.

Ia sudah menyiapkan sekitar 500 umbul-umbul dengan harga jual sekitar Rp13.000 per buah.

Selain itu, terdapat pula 300 background merah putih dan 500 bendera biasa yang disiapkan untuk menyambut momen Hari Kemerdekaan RI.

“Dari awal jualan 1 Juli, sudah menjual lebih dari 100 bendera yang laku,” ucapnya.

Ia mengatakan kebutuhan atribut kemerdekaan ini datang dari berbagai instansi, mulai dari Dinas Pariwisata, Museum Sri Baduga, Seskoad, kampus UIN, Fakultas Farmasi, hingga Dinas Pemadam Kebakaran. 

Pesanan ini, kata Herdiana biasanya rampung pada awal Agustus. Menariknya adalah semua atribut yang ia jual merupakan hasil produksi sendiri. 

Herdiana mengatakan, dirinya memiliki beberapa pegawai yang biasa bekerja di konveksi, dan khusus di bulan Agustus, mereka ia panggil untuk menjahit bendera dan umbul-umbul.

Baca juga: Satu Minggu ke Depan, Sebanyak 156.617 Keluarga Penerima Manfaat di Subang Dapat Bantuan Pangan

“Jahit sendiri bisa, ada pegawai yang biasa kerja di konveksi, saya panggil pas musim ini,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved