''Guling-guling Pun Nyampe Sekolah!'' Cerita Orang Tua Siswa yang Ikut Demo ke Disdik Cirebon

Anaknya gagal diterima di SMPN 4 Cirebon meski rumahnya hanya berjarak 179 meter dari sekolah, Bambang pun ikut turun ke jalan

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
ORANG TUA MURID - Bambang Rismayadi (61), orang tua murid yang anaknya tidak diterima di SMPN 4 Cirebon yang rumahnya hanya berjarak 179 meter dari sekolah. 

"Ada orang tua yang dipungut biaya seragam sampai Rp 3 juta di salah satu SMP negeri di wilayah Perumnas."

"Nggak masuk akal, nggak ada kuitansi, nggak ada rincian."

"Ini jelas pungli yang dibungkus nama komite,” ucap Tryas.

Ia juga menyoroti dugaan permainan domisili dalam proses seleksi siswa baru.

“Kami bawa contoh kasus, orang tua tinggal tepat di depan sekolah, tapi anaknya nggak diterima. Sementara yang jauh bisa masuk. Aneh,” jelas dia.

Tryas mengatakan, banyak orang tua enggan bicara terbuka karena takut anaknya mendapat tekanan di sekolah.

"Kami lindungi identitas mereka karena mereka takut anaknya dibully."

"Tapi kalau Disdik tak kunjung menjawab, kami akan demo lagi dengan massa lebih besar,” ancamnya.

Hingga pukul 11.30 WIB, Kepala Disdik Kota Cirebon belum juga menemui massa aksi.

Meski begitu, unjuk rasa berakhir tertib sekitar pukul 12.00 WIB di bawah pengawasan aparat kepolisian.

Sementara itu, Bambang Rismayadi berharap suaranya didengar.

Baca juga: Panas! Orang Tua Siswa Bakar Ban di Depan Disdik Cirebon, Protes Biaya Seragam Tak Wajar

Ia hanya ingin anaknya mendapatkan hak pendidikan di sekolah yang dekat dari rumah, tanpa diskriminasi karena persoalan administrasi.

"Saya hanya ingin anak saya sekolah dekat rumah, nggak lebih. Bukan minta yang aneh-aneh. Tapi kenapa hak anak saya seolah ditolak mentah-mentah?" kata Bambang.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved