Berita Viral

Curhat Pilu Ibu di Madiun Anaknya Dikeluarkan dari Sekolah saat Belajar di Kelas, Sempat Ikuti MPLS

Seorang siswa di SMPN 2 Dagangan, Kabupaten Madiun, dikeluarkan dari sekolah setelah dua hari masuk kelas.

(KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)
SMPN 2 DAGANGAN - Inilah lokasi SMPN 2 Dagangan yang berada di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. -- Seorang ibu curhat anaknya tiba-tiba dikeluarkan SMPN 2 Dagangan setelah mengikuti MPLS 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Madiun, Moch Hasan, mengatakan peristiwa itu terjadi karena murni kelalaian manajemen SMPN 2 Dagangan.

“Kami sudah melakukan gerak cepat tadi. Kami sudah panggil dinas. Itu murni kelalaian dari SMPN 2 Dagangan." "Semestinya pada waktu MPLS harus dicek satu per satu. Siswa yang diterima dan nama-namanya,” kata Hasan, Jumat (25/7/2025). 

Ia memberikan kronologi peristiwa dikeluarkannya seorang siswa baru SMPN 2 Dagangan usai mengikuti MPLS. 

Mulanya seorang siswa berinisial F dari SDN di Kecamatan Dagangan pertamanya mendaftar secara kolektif dari sekolahnya. 

“Pada saat simulasi pendaftaran online, bukti pendukung pendaftaran KK dan lainnya dibawa pulang oleh siswa tersebut. Siswa itu merasa lewat simulasi itu sudah diterima di SMPN 2 Dagangan,” kata Hasan.

Tapi ternyata di aplikasi SPMB Online nama siswa itu tidak masuk.

Pasalnya, siswa itu sudah merasa menyerahkan pada pendaftaran kolektif sekolahnya.

Setelah masa pendaftaran dimulai kartu keluarga dan persyaratan lain siswa itu tidak ada.

Baca juga: Wali Kota Cirebon Pastikan Retret Kepala Sekolah SD dan SMP Bukan Ajang Bersenang-senang

Dengan demikian, siswa itu tidak masuk dalam SPMB online.

Saat SPMB selesai, kata Hasan, siswa itu Bersama siswa lainnya yang masih satu desa mengikuti kegiatan pra-MPLS.

Pada waktu pra-MPLS dari 64 siswa yang diterima di SPMN 2 Dagangan ada satu yang tidak hadir.

“Ternyata ketambahan anak itu. Dan sekolah mengira sudah lengkap jumlah siswanya,” ujar Hasan. 

Setelah MPLS, kemudian dibagi kelas dan dicek satu per satu lalu ketahuan kalau anak itu tidak terdaftar diterima SMPN 2 Dagangan

Saat ini siswa itu sudah diterima di SMPN 1 Dagangan.

“Kami sudah silaturahmi ke rumah orang tuanya. Kami meminta maaf dan menyakinkan bahwa walaupun cukup jauh dari rumah tetapi di SMPN 1 Dagangan pembelajaran juga bagus,” tutur Hasan. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved