Marak! Pencurian Komponen PJU Hantui Kota Bandung, Kabel Tembaga Paling Sering Raib

Selain itu, beberapa komponen PJU, terutama untuk PJU tenaga surya, masih banyak diimpor, yang juga dapat meningkatkan biaya. 

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
KOMPONEN PJU - Ornamen dan lampu PJU klasik di Kota Bandung hilang dan rusak. Para pencuri mencari sasaran komponen PJU yang dipasang di titik-titik sepi dan jauh dari rumah warga sekitar agar aksi pencurian tersebut tidak diketahui. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Aksi pencurian komponen Penerangan Jalan Umum (PJU), masih terjadi di sejumlah titik Kota Bandung.

Beberapa komponen PJU itu diketahui harganya cukup mahal (sumber di sini).

Komponen PJU (Penerangan Jalan Umum) mahal karena beberapa faktor, termasuk biaya komponen yang digunakan (seperti panel surya, baterai, dan lampu LED), biaya instalasi, dan biaya pemeliharaan.

Selain itu, beberapa komponen PJU, terutama untuk PJU tenaga surya, masih banyak diimpor, yang juga dapat meningkatkan biaya. 

PJU adalah lampu-lampu yang dipasang di sepanjang jalan, baik jalan raya, jalan lingkungan, gang, maupun fasilitas umum lainnya, dengan tujuan untuk memberikan penerangan pada malam hari.

Kasus maraknya komponen PJU yang hilang itu terutama terjadi di lokasi yang sepi.

Baca juga: Mantan Bupati Cianjur Terseret Kasus Dugaan Korupsi PJU Rp 40 M, Herman Suherman: Saya Paling Anti

Para pencuri mencari sasaran komponen PJU yang dipasang di titik-titik sepi dan jauh dari rumah warga sekitar agar aksi pencurian tersebut tidak diketahui.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi, Dinas Perhubungan Kota Bandung, Panji Kharismadi mengatakan, komponen yang kerap dicuri di antaranya ornamen besi berbentuk macan, kontaktor dari panel tiang PJU, dan kabel bawah tanah yang mengandung tembaga.

"Paling sering itu kabel bawah tanah. Harganya sekitar Rp68.000 per meter. Kalau satu rangkaian PJU mati, bisa sampai 100 meter kabel hilang. Jadi kalau dicuri di beberapa titik, ya lumayan juga kerugiannya," ujar Panji, Kamis (24/7/2025).

Selama ini, pihaknya kerap menerima laporan aksi pencurian yang masih cukup rutin tersebut dari petugas di lapangan. Namun, untuk saat ini kejadiannya sudah mulai berkurang karena terus dilakukan pengawasan.

"Tahun ini memang agak berkurang, mungkin karena partisipasi masyarakat yang lebih aktif. Kalau ada orang yang utak-atik PJU, sekarang sudah mulai ditanya oleh warga," katanya.

Panji mengatakan, aksi pencurian komponen PJU itu pada umumnya terjadi pada malam hari. Kejadian terbaru yang dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Riau atau Jalan Martadinata.

Selain pencurian, pihaknya menyoroti aksi vandalisme yang terjadi saat pesta kemenangan Persib Bandung beberapa waktu lalu. Sebab, sejumlah box PJU di kawasan Simpang Cikapayang, dan Palestine Walk diinjak-injak hingga menyebabkan satu rangkaian lampu padam total.

Tetapi sejauh ini pihaknya belum pernah melaporkan kejadian-kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, sehingga tindakan yang diambil adalah langsung memperbaiki fasilitas yang rusak.

"Kita belum pernah melapor. Fokusnya agar lampu segera menyala lagi. Tapi ke depan, kalau memang ada bukti yang kuat, pasti kita akan laporkan," ucap Panji.

Atas hal tersebut, warga Kota Bandung diminta untuk lebih peduli, dan waspada jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar fasilitas umum terutama PJU karena dikhawatirkan aksi pencurian kembali terjadi.

"Kalau ada orang yang utak-atik PJU, tolong ditanya. Petugas resmi pasti bisa menjawab dengan tenang dan menunjukkan identitas. Tapi kalau niatnya nggak baik, biasanya gerak-geriknya kelihatan," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved