Milangkala ke-112, Paguyuban Pasundan Jadi Penggerak Perubahan untuk Dukung Pembangunan Nasional
PB Paguyuban Pasundan menekankan peran penting organisasi dalam menghadapi tantangan zaman.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar acara potong tumpeng dan doa bersama dalam rangka Milangkala ke-112 di Sekretariat PB Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera, No 41 Bandung, Senin (21/7/2025). Pada peringatan kali ini, PB Paguyuban Pasundan menekankan peran penting organisasi dalam menghadapi tantangan zaman dengan memperkuat starteginya, serta dapat menjadi penggerak perubahan untuk pembangunan nasional dengan tetap berpijak pada akar budaya Sunda.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr.H.M Didi Turmudzi, M.Si dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu organisasi tertua, Paguyuban Pasundan memiliki pengaruh dalam memajukan budaya Sunda, pendidikan, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"Sejak berdiri pada tahun 1913, Paguyuban Pasundan memiliki misi besar untuk memerangi kebodohan, memperjuangkan pendidikan, dan melestarikan budaya Sunda. Hingga kini di usia 112 tahun, ini merupakan pencapaian luar biasa yang hanya dapat diraih dengan semangat gotong royong dan kebersamaan serta kekompakan semua pihak," kata Prof Didi.
Menurutnya, Paguyuban Pasundan telah melalui berbagai fase sejarah dan dinamika bangsa dengan terus melanjutkan perjuangan para pendiri untuk memperkuat perannya di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Sunda.

Bahkan hingga kini, misi Paguyuban Pasundan masih tetap hidup dan makin relevan di tengah tantangan zaman.
Namun saat ini, tantangan bukan lagi penjajahan dalam bentuk fisik, tetapi ancaman imperialisme baru yang menyerang melalui arus digital, budaya populer, dan pengaruh ekonomi global.
"Tantangan ini lebih berat karena imperialisme baru jauh lebih berbahaya, dan ini tidak disadari oleh anak muda saat ini," katanya.
Untuk itu, Paguyuban Pasundan menjadikan pendidikan menjadi salah satu ujung tombak dalam menghadapi tantangan tersebut.
Melalui 120 sekolah yang telah dikelola di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan telah membuka lembaga pendidikan hingga ke luar provinsi seperti di Bali, pihaknya ingin membangun SDM unggul.
Paguyuban Pasundan ingin mencetak anak didik yang memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan karakter kuat untuk menghadapi zaman.
Terlebih di era transformasi teknologi, anak didik juga perlu menguasai ilmu dan teknologi.
"Kita ingin membangun SDM unggul dan membangun karakter kuat, Kudu loba kanyaho, kudu jarambah, kudu loba kahayang, loba pangabisa." katanya.

Di usia 112 tahun ini, Ia menegaskan kembali agar Paguyuban Pasundan tetap menyesuaikan langkahnya dengan perkembangan zaman, namun tetap berpijak pada akar budaya Sunda.
Tak hanya itu, Paguyuban Pasundan harus terus berinovasi menyesuaikan tantangan zaman.
"Organisasi ini harus tetap menjaga tradisi demi kejayaan masyarakat Sunda di masa depan. Paguyuban Pasundan juga akan terus menjadi rumah besar bagi masyarakat Sunda, menjadi pelindung nilai-nilai luhur, dan penggerak perubahan menuju masa depan yang lebih cerah," katanya.
Milangkala Paguyuban Pasundan ke-112
PB Paguyuban Pasundan
Paguyuban Pasundan
Didi Turmudzi
Tribunjabar.id
Pemberdayaan UMKM Olahan Ikan, Perempuan Pesisir Jadi Motor Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Percepat Implementasi di Desa, LAN Dorong Koperasi Merah Putih untuk Profesional Berbasis Teknologi |
![]() |
---|
Harga Terus Naik, Beli Emas Kini Bisa Lewat Aplikasi ini |
![]() |
---|
FWD Insurance Perkuat Komitmen pada Nasabah Lewat Customer Month di Bandung |
![]() |
---|
Khawatir Roboh, Bangunan-Bangunan Ponpes di Sumedang Dievaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.