Kasus Lansia Dibuang Anaknya ke Panti, Camat Ungkap Semua Tak Sesederhana di Video
Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal, mengungkap kasus "pembunganan" Siti Fatimah tidak sesederhana dengan video yang telah beredar.
Menurutnya, LA hanya ingin ibunya mendapatkan perawatan yang lebih layak dan tidak bermaksud menelantarkan.
“Sebenarnya Siti Fatimah ini, termasuk dalam kategori keluarga miskin dan telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog. Kemudian, untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani,” ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang terkait kondisi Siti Fatimah.
“Saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama LA bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa. Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar.
“Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apa pun misalnya atau sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga. Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orang tuanya,” ucap dia.
Untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menawarkan solusi kepada LA dengan menyewakan rumah kontrakan selama beberapa waktu.
Hal ini dilakukan agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh anaknya dan dekat dengan keluarga.
Baca juga: Sosok Arief Camra Pemilik Panti Jompo Tampung Lansia Telantar, Punya Aturan untuk Anak Buang Ortu
"Kami memfasilitasi, kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat," ujarnya.
Mengenai penempatan Siti Fatimah di Griya Werda Surabaya, Januar menyampaikan bahwa fasilitas tersebut diutamakan untuk lansia sebatangkara.
Apabila lansia masih memiliki anak, maka tanggung jawab utama tetap ada pada anaknya.
Melihat fenomena ini, ia berharap agar masyarakat, khususnya warga di wilayah Tanjung Perak dan Pabean Cantian, senantiasa berkoordinasi dengan RT, RW, untuk kasus-kasus serupa.
“Kami selalu menyampaikan kepada pihak keluarga, di mana-mana tidak ada namanya bekas orangtua. Yang ada adalah orang tua," tuturnya.
Sebelumnya, L mengatakan, ia dan kakak serta adik-adiknya tidak ada yang mau merawat lagi sang ibu.
Bahkan, katanya, saudara perempuannya juga tidak mau mengurus ibunya.
| Tingkatkan Kualitas Layanan, Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya |
|
|---|
| 3 Kolektor Kartu Merah di Super League, ada 1 Mesin Gol Persib Bandung, Bojan Hodak Kecewa |
|
|---|
| Tak Cukup sampai Surabaya, Kereta Cepat Bakal Jangkau Banyuwangi, Pemerintah Sedang Susun Rencana |
|
|---|
| Perkuat Sinergi dengan Perguruan Tinggi, bank bjb MoU dengan Universitas Negeri Malang |
|
|---|
| Pencuri Motor Tewas Dibakar Massa di Surabaya, Polisi Buru Warga yang Terlibat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Siti-Fatimah-lansia-asal-Surabaya-yang-dititipkan-keempat-anaknya.jpg)