Dia juga menekankan pentingnya partisipasi pengemudi aktif dalam setiap pengambilan kebijakan. Menurutnya, banyak wacana perubahan yang justru tidak mencerminkan realita di lapangan karena lebih banyak dipengaruhi oleh suara dari pihak-pihak yang sudah tidak lagi beroperasi sebagai mitra.
“Jangan sampai kebijakan dibuat hanya berdasarkan opini atau tekanan politik dari mereka yang sudah tidak lagi menarik. Kami yang masih aktif inilah yang merasakan dampaknya langsung. Jadi dengarkan kami yang berada di lapangan setiap hari,” katanya.
Keempat komunitas ini menyerukan kepada Kementerian Perhubungan agar lebih terbuka terhadap aspirasi pengemudi aktif yang mewakili realita dan kebutuhan mitra di lapangan. Mereka berharap pemerintah tidak terburu-buru mengubah kebijakan hanya karena adanya tekanan dari kelompok-kelompok tertentu yang tidak merepresentasikan mayoritas.
“Kami inginkan hanya ketenangan dalam bekerja, kepastian bahwa sistem yang kami andalkan untuk menyambung hidup tetap berjalan dengan baik. Skema komisi 20 persen bagian dari keseimbangan itu, dan kami harap tidak diutak-atik tanpa alasan kuat dan kajian menyeluruh,” ujarnya seraya menegaskan komunitas-komunitas ini memutuskan tak turun ke jalan pada 21 Juli 2025 yang diisiasi Garda.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.