Respons Dedi Mulyadi Terkait Beberapa Siswa Tidak Mendapat Meja dan Kursi Imbas Penambahan Rombel

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan segera memenuhi meja dan kursi untuk sekolah yang menambah jumlah siswa dalam rombongan belajar.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
tribunjabar.id / Ahmad Imam Baehaqi
TAK DAPAT MEJA - Sejumlah siswa baru yang tidak mendapatkan meja saat mengikuti MPLS di salah satu ruang kelas SMAN 1 Bandung, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Senin (14/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan segera memenuhi meja dan kursi untuk sekolah yang menambah jumlah siswa dalam rombongan belajar (rombel). Dia memastikan penyediaannya tanpa menunggu perubahan APBD.

Perubahan jumlah siswa dalam rombel, seperti yang terjadi di SMAN 1 Bandung, membuat beberapa tak mendapatkan meja dan kursi.

“Nanti dipenuhi semuanya, kemarin laporan ke saya, kursinya cukup. Tapi kalau hari ini kurang, nanti kita support kursi dan mejanya,” ujar Dedi, di Gedung Pakuan, Bandung, Senin (14/7/2025).

Selain kursi dan meja, kata dia, pemasangan pendingin ruangan atau AC di kelas yang rombelnya ditambah sudah mulai terdistribusi. 

“Hari ini kita juga support AC, dua hari ini sudah 150 AC dipasang dari target 800 yang akan dipasang. Enggak usah (nunggu perubahan APBD), kursi mah dibeliin sama saya saja, aman,” katanya.

Dia mengatakan, Joshua Sirait menyumbang Rp 1 miliar untuk pembelian AC.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Rakyat Polteksos Bandung, Siswa Jalani Tes Talent Mapping Berbasis DNA

"Untuk sekolah, khususnya di Subang, Majalengka, Sumedang. Tambah oleh kita, Karawang dan Bekasi. Kalau kerja dengan saya tidak terbatas dengan APBD, selama bisa disediakan dan dibantu pasti dibantu,” ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah siswa baru SMAN 1 Bandung tidak kebagian meja saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025). Di tiap kelas, rata-rata para siswa baru tersebut terlihat berada di barisan paling belakang, dan hanya duduk pada sebuah kursi tanpa dilengkapi meja. 

Bahkan, jenis kursi yang digunakan siswa yang tak kebagian meja itu pun tampak berbeda dibanding tempat duduk siswa lainnya mendapatkan kursi dan meja secara lengkap. 

Siswa baru yang tidak memiliki meja di SMAN 1 Bandung dikarenakan dampak program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PPAS) yang dicanangkan Pemprov Jawa Barat dengan menambah jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) di SMAN 1 Bandung dari sebelumnya 36 orang menjadi 44 orang. 

Kepala SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati, mengatakan, sebanyak 11 rombel pada kelas X SMAN 1 Bandung masih kekurangan sarana dan prasarana berupa meja serta kursi. Pihaknya menggunakan kursi tambahan yang biasa digunakan untuk kegiatan di aula, sehingga jenisnya tidak sama seperti kursi di tiap kelasnya. 

"Untuk kekurangan kursi dan meja, kami masih memberdayakan potensi yang ada di sekolah, sambil menunggu alokasi dari APBD perubahan," kata Tuti, Senin.

Sementara ini para siswa baru yang tidak kebagian meja diimbau membawa papan ujian untuk keperluan menulis atau mencatat materi dalam MPLS. 

Baca juga: 10 Contoh Surat Kesan dan Pesan Singkat untuk Kakak Kelas Pendamping MPLS 2025 yang Menyentuh Hati

Namun, menurut dia, sebagian besar kegiatan dalam MPLS dilaksanakan secara terpusat di aula, sehingga kebutuhan terhadap meja dan kursi tersebut dinilai belum terlalu urgen. 

"Kami berharap, secepatnya ada solusi mengenai kekurangan meja dan kursi ini. Mudah-mudahan kekurangannya bisa terpenuhi pekan ini," ujar Tuti.

Ia menyampaikan, kekurangan sarana dan prasarana untuk kelas X yang terdapat 11 rombel tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.

Harapan agar Pemprov Jabar segera menyediakan kursi dan meja imbas perubahan jumlah siswa dalam rombel juga disampaikan anggota Komisi V sekaligus Ketua Fraksi PPP DPRD Provinsi Jawa Barat, Zaini Shofari..

Menurut dia, siswa kelas X yang belum memiliki kursi dan meja terdapat di seluruh rombongan belajar (rombel), sehingga harus dipenuhi secepatnya untuk memastikan kenyamanannya.

"Totalnya kurang 88 pasang kursi dan meja, karena di tiap kelas kekurangan delapan pasang. Kan, ada 11 rombel untuk kelas X di SMAN 1 Bandung," kata Zaini Shofari saat ditemui seusai meninjau MPLS di SMAN 1 Bandung, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Senin.

Baca juga: Puluhan Siswa Baru SMAN 1 Bandung Tak Mendapat Meja di Kelas, Dampak Nyata Program PAPS di Jabar

Ia mengatakan, berdasarkan temuannya, setiap rombel pada kelas X tersebut hanya memiliki 36 pasang meja dan kursi. Sedangkan jumlah siswa baru pada tiap rombel mencapai 44 orang.

Kekurangan itu merupakan dampak Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PPAS) yang membuat jumlah siswa dalam satu rombongan rombel di SMAN 1 Bandung bertambah dari sebelumnya 36 orang menjadi 44 orang.

Pihaknya mengakui, tidak menutup kemungkinan kekurangan meja dan kursi itu terjadi di banyak SMA dan SMK negeri, karena program PPAS diberlakukan di seluruh wilayah Jawa Barat.

Zaini menyampaikan, seharusnya Pemprov Jabar maupun Disdik Jabar mengantisipasi kekurangan sarana dan prasarana terkait dicanangkannya program PPAS.

Baca juga: MPLS di SMPN 14 Bandung, Siswa baru Diingatkan Bahaya Gabung Geng Motor dan Napza

"Karena sudah tahu jika rombelnya bertambah maka tiap sekolah kekurangan meja dan kursinya berapa, kemudian dilengkapi," ucapnya.

Pantauan Tribunjabar.id, rata-rata para siswa baru yang tidak memiliki meja di SMAN 1 Bandung tersebut terlihat hanya duduk pada sebuah kursi yang berada di barisan paling belakang.

Bahkan, jenis kursi yang digunakan siswa yang tak kebagian meja itu pun berbeda dibanding tempat duduk siswa lainnya mendapatkan kursi dan meja secara lengkap.

"Solusi kekurangan meja ini harusnya langsung ditangani, apalagi dengan gaya kepemimpinan gubernur sekarang. Siapa tahu sudah disiapkan, dan besok dikirim, kita enggak tahu," ujar Zaini Shofari. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved