Puluhan Siswa Baru SMAN 1 Bandung Tak Mendapat Meja di Kelas, Dampak Nyata Program PAPS di Jabar
Di tiap kelas, rata-rata para siswa baru tersebut terlihat berada di barisan paling belakang, dan hanya duduk pada sebuah kursi tanpa dilengkapi meja.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan siswa baru SMAN 1 Bandung tampak tidak memiliki meja saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025).
Di tiap kelas, rata-rata para siswa baru tersebut terlihat berada di barisan paling belakang, dan hanya duduk pada sebuah kursi tanpa dilengkapi meja.
Bahkan, jenis kursi yang digunakan siswa yang tak kebagian meja itu pun tampak berbeda dibanding tempat duduk siswa lainnya mendapatkan kursi dan meja secara lengkap.
Rupanya, adanya siswa baru yang tidak memiliki meja di SMAN 1 Bandung dikarenakan dampak program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) yang dicanangkan Pemprov Jawa Barat.
Pencanangan program itu akhirnya menambah jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) di SMAN 1 Bandung dari sebelumnya 36 orang menjadi 44 orang.
Kepala SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati, mengatakan, sebanyak 11 rombel pada kelas 10 SMAN 1 Bandung masih kekurangan sarana dan prasarana berupa meja serta kursi.
Karenanya, saat ini pihaknya menggunakan kursi tambahan yang biasa digunakan untuk kegiatan di aula SMAN 1 Bandung, sehingga jenisnya tidak sama seperti kursi di tiap kelasnya.
"Untuk kekurangan kursi dan meja, kami masih memberdayakan potensi yang ada di sekolah, menggunakan kursi dari aula sambil menunggu alokasi dari APBD Perubahan," kata Tuti Kurniawati saat ditemui di SMAN 1 Bandung, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Senin (14/7/2025).
Ia mengatakan, sementara ini para siswa baru yang tidak kebagian meja tersebut diimbau membawa papan ujian untuk keperluan menulis atau mencatat materi dalam MPLS.
Namun, menurut dia, sebagian besar kegiatan dalam MPLS dilaksanakan secara terpusat di Aula SMAN 1 Bandung, sehingga kebutuhan terhadap meja dan kursi tersebut dinilai belum terlalu urgent.
"Kami berharap, secepatnya ada solusi mengenai kekurangan meja dan kursi ini meski sebagian besar kegiatan MPLS terpusat di aula, tetapi mudah-mudahan kekurangannya bisa terpenuhi pekan ini," ujar Tuti Kurniawati.
Ia menyampaikan, kekurangan sarana dan prasarana untuk kelas 10 yang terdapat 11 rombel tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.
Karenanya, pihaknya hanya bisa menunggu solusi dari Disdik Provinsi Jawa Barat mengingat kekurangannya cukup banyak, yakni mencapai 88 meja serta kursi untuk 11 rombel pada kelas 10.
"Kan, sebelumnya ada 36 siswa di tiap rombel, kemudian sekarang menjadi 44 siswa, sehingga setiap rombel untuk kelas X di SMAN 1 Bandung masih kekurangan delapan meja dan kursi," kata Tuti Kurniawati.
Respons Dedi Mulyadi Soal Pencabutan Gugatan FKSS di PTUN: "Saya Ucapkan Terima Kasih" |
![]() |
---|
Imbas Kebijakan Dedi Mulyadi Soal PAPS, FKSS Sebut 5 SMA Swasta di Jabar Tutup hingga Guru Kena PHK |
![]() |
---|
Forum Sekolah Swasta Tolak Permintaan Disdik Jabar untuk Cabut Gugatan, Singgung Dugaan Intimidasi |
![]() |
---|
SMA Negeri 1 Bandung Belum Merdeka, Masih Berjuang di Meja Hijau Demi Pertahankan Asetnya |
![]() |
---|
Sosok Ardie Guru SMAN 1 Bandung Hilang Diduga Kabur, Rekam Jejak Disorot Berurusan dengan 8 Guru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.