Kakek Kadi yang Gugat Cucu di Indramayu Ternyata Bukan Kakek Kandung Zaki

Inilah sosok Kadi, kakek yang belakangan menuai sorotan karena menggugat cucunya di Indramayu, Jawa Barat.

|
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Handika Rahman
KAKEK GUGAT CUCU - Kakek dan Nenek dari Zaki, Kadi dan Narti (kiri) di Kantor LBH Dharma Bakti Indramayu, Selasa 8 Juli 2025 memperlihatkan surat pernyataan mengosongkan tanah. 

Sementara dari pernikahan Kadi dan Narti, lahirnya 2 orang.

Kadi bersama istrinya, Narti, adalah pemilik tanah yang ditinggali ZFI bersama kakak dan ibunya sesuai dengan Sertifkat Hak Milik (SHM) nomor 402.

Sertifikat tersebut berada di tangan Narti hingga saat ini.

Kuasa hukum Kadi dan Narti, Saprudin menjelaskan, kliennya membeli tanah tersebut pada tahun 2018 seharga Rp50 juta.

Kemudian, Kadi dan Narti pun mempersilakan Suparto bersama keluarganya untuk tinggal dan membangun usaha ikan bakar di tanah tersebut.

“Dalam membangun rumah itu, kakek nenek ini juga ikut andil seperti untuk jendela, dan lain-lain, namanya juga orang tua,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kantor LBH Dharma Bakti Indramayu, Selasa (8/7/2025).

Saprudin pun menjelaskan bahwa Kadi dan Narti sangat menyayangi cucu-cucunya tersebut dan tidak memiliki niat jahat.

Kuasa hukum Ade dan Narti lainnya, Ade Firmansyah Ramadhan menjelaskan, misalnya memiliki niat jahat sejak awal, kedua pasangan lansia tersebut mungkin akan menggadaikan langsung sertifikat tanah tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

“Tapi kan tidak mereka lakukan karena ini cucu mereka sendiri, kakek nenek ini sayang sama cucu mereka,” ujar Saprudin.

KAKEK GUGAT CUCU - Kuasa hukum Kadi dan Narti, Saprudin (kemeja hijau) dan Ade Firmansyah Ramadhan (kemeja putih berdasi) di kantor LBH Dharma Bakti Indramayu, Selasa (8/7/2025).
KAKEK GUGAT CUCU - Kuasa hukum Kadi dan Narti, Saprudin (kemeja hijau) dan Ade Firmansyah Ramadhan (kemeja putih berdasi) di kantor LBH Dharma Bakti Indramayu, Selasa (8/7/2025). (handhika rahman/tribun jabar)

Selain itu, lanjut Ade, rumah yang kini ditinggali kliennya pun bukan properti pribadi mereka.

Rumah tersebut berdiri di atas tanah Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang bisa digusur kapan saja.

Satu-satunya tanah yang Kadi dan Narti miliki adalah yang kini tersandung sengketa dengan kedua cucunya.

Awal Mula Ketegangan

Adapun, awal mula ketegangan antara Kadi dan cucu-cucunya itu yakni saat Suparto meninggal dunia sekitar satu setengah tahun lalu.

Baca juga: Tak Sejahat yang Dikira, Kuasa Hukum Ungkap Cerita di Balik Gugatan Kakek ke Cucunya di Indramayu

Awalnya, Kadi dan Narti merasa khawatir ayah ZFI dan Heryatno, Rastiyah akan menikah lagi dan menempati rumah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved