Siap Lari di Cuaca Ekstrem? Ini Tips Cegah Heat Stroke Jelang Pocari Sweat Run 2025
TRIBUNJABAR.ID - Runners, kamu pasti sudah tahu betapa ekstremnya cuaca panas di Indonesia, kan? Paparan panas ini tidak bisa disepelekan karena beris
TRIBUNJABAR.ID - Runners, kamu pasti sudah tahu betapa ekstremnya cuaca panas di Indonesia, kan? Paparan panas ini tidak bisa disepelekan karena berisiko memicu heat stroke saat berlari. Untuk kamu yang akan mengikuti ajang marathon seperti Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Bandungpada 19–20 Juli, maupun rangkaian marathon 4,3K di Sirkuit Mandalika, Lombokpada September mendatang, penting untuk memahami potensi heat stroke dan cara mencegahnya agar kamu bisa tetap berlari dengan aman.
Menurut dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, heat stroke atau heat exhaustion (kelelahan panas) sering dialami pelari, terutama saat mengalami dehidrasi berat atau kelelahan ekstrem namun, sayangnya sering dianggap sepele.
“Heat stroke terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu internal hingga melebihi 40 derajat Celsius. Sistem pendingin tubuh, yaitu keringat, berhenti bekerja sehingga otak, jantung, dan ginjal mulai mengalami kerusakan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal, seperti kejang, koma, bahkan kematian,” jelas dr. Taufan
Kondisi heat stroke ini pernah juga dialami oleh salah satu runner asal Jakarta, Irwan K, yang sempat melakukan pemeriksaan di Mayapada Hospital. “Dulu saya pikir minum saja sudah cukup. Tapi saat ikut half marathon di cuaca panas, saya sempat blankdi 1 km terakhir. Setelah dicek, ternyata gejala awal heat stroke. Sekarang saya rutin cek kesehatan di Mayapada dan lebih peka terhadap kondisi tubuh,” ungkapnya.
Nah, agar tidak mengalami hal serupa, runners perlu mengenali gejala heat stroke sesegera mungkin, seperti sakit kepala hebat dan berdenyut, kebingungan, bicara melantur atau kehilangan orientasi, napas cepat dan denyut jantung tinggi, mual, muntah, atau rasa ingin pingsan. Kulit akan terasa sangat panas dan kering karena keringat berhenti, disertai kram otot hebat hingga hilang kesadaran.
Meski begitu, heat stroke bisa dicegah dengan strategi yang tepat, seperti yang disampaikan oleh dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Bandung. Ia membagikan 7 tips untuk mencegah heat stroke saat marathon.
“Pertama, lakukan heat acclimatization, yaitu latihan adaptasi tubuh untuk berlari di suhu hangat secara bertahap selama 1–2 minggu sebelum hari perlombaan,” jelasnya.
Kedua, pilih pakaian yang sesuai, berwarna terang, longgar, dan berbahan mudah menyerap keringat. Ketiga, perhatikan waktu berlari yang ideal, yakni sebelum pukul 08.00 pagi atau setelah pukul 17.00 sore.
“Keempat, penuhi kebutuhan hidrasi dan elektrolit. Ini hal yang sangat penting namun sering diabaikan. Runners disarankan minum 250–500 ml air setiap 20–30 menit saat berlari agar tubuh tidak kekurangan cairan,” tambah dr. Alvin.
Kelima, kenali tanda-tanda dehidrasi dini seperti mulut kering, sakit kepala ringan, atau mulai kehilangan fokus. Keenam, dengarkan sinyal tubuh yang lelah dan jangan memaksakan diri, ada baiknya untuk berhenti sejenak jika dibutuhkan.
Ketujuh, lakukan pendinginan aktif, misalnya dengan menyiram tubuh menggunakan air, menempelkan handuk basah di leher, atau mengompres bagian tubuh yang panas seperti pergelangan tangan, belakang leher, dan ketiak dengan es.
Runners, tak perlu khawatir soal kesehatan saat mengikuti Pocari Sweat Run 2025, karena Mayapada Hospital hadir sebagai official medical partner yang siap mendukung runnersuntuk #secureMYstep melalui berbagai layanan seperti Medical Check Up (MCU) Runner, VO2Max, dan konsultasi bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam, hinggaself-health assessment untuk mewujudkan safe running, di mana peserta dapat menjawab pertanyaan seputar kondisi dan riwayat kesehatan untuk menilai kesiapan tubuh sebelum mengikuti lari.
Tak hanya itu, runnersdapatmemanfaatkan layananSport Injury Treatment & Performance Center Mayapada Hospitalyang menyediakan program skrining pra-latihan, program peningkatan performa olahraga, pencegahan cedera, hingga penanganan cedera olahraga bersama tim dokter multidisiplin dan fisioterapis profesional. Layanan ini memiliki fasilitas modern dan lengkap seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.
Untuk mengakses layanan SITPEC Mayapada Hospital, runners dapat menggunakan aplikasi MyCare untuk menemukan unit Mayapada Hospital terdekat dan membuat jadwal konsultasi bersama dokter dengan cepat dan mudah. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki (footstep), jumlah kalori terbakar, detak jantung dan Body Mass Index (BMI). Berbagai tips olahraga lainnya juga ada dalam fitur Health Articles & Tips.
Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store sekarang! Dapatkan reward point saat registrasi pertama, yang bisa digunakan sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital. Yuk, persiapkan dirimu menghadapi Pocari Sweat Run 2025 bersama Mayapada Hospital!
Viral Video WNA Pengendara Pajero Tabrak dan Seret Motor Sejauh 5 Km di Tangerang, Polisi Buka Suara |
![]() |
---|
Event Lari di Sukabumi Kacau: Peserta Tersesat di Rute, Water Station Minim dan Tak Ada Medali |
![]() |
---|
Run to Live: IKOR RUN 2025 Ajak Masyarakat Wujudkan Hidup Aktif dan Sehat |
![]() |
---|
Ingat Artis Nadya Almira? Kasus Tabrak Lari 13 Tahun Lalu Diungkit Lagi, Disebut Tak Sanggup Biayai |
![]() |
---|
Gampang Lelah Saat Olahraga? Ini Rahasia Tingkatkan Performa Fisik di Mayapada Hospital Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.