Punya Kemampuan Luar Biasa, Robotik Anak Bangsa Butuh Ruang Tumbuh, Tinggal Dimulai
Meski mengaku sedih atas kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Yohanes tidak kehilangan asa.
Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG — Bagi Yohanes Kurnia, Founder Robopark Indonesia, menciptakan robot bukan sekadar proyek riset.
Lebih dari itu, ia menganggap setiap rangkaian kabel, chip, dan perangkat lunak di balik robot-robotnya adalah bagian dari satu cita-cita besar, menjadikan Indonesia bangsa yang berdaulat secara teknologi.
“Kami ingin mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo. Bangsa yang mampu menciptakan, bukan hanya mengonsumsi teknologi,” ujar Yohanes, saat berbincang dengan Tribunjabar.id, di D'Botanica Mall, Sabtu (5/7/2025).
Baca juga: Masih Asing di Tanah Air: Tanpa Regulasi dan Infrastruktur, Inovasi Robot Anak Bangsa Bisa Mati Suri
Sebagai pendiri Robopark Indonesia, Yohanes telah memimpin timnya mengembangkan robot humanoid dan robot anjing berkecerdasan buatan (AI).
Robot humanoid mereka mampu melangkah, menyeimbangkan diri, mengangkat beban, dan mengenali wajah serta suara. Robot anjing empat kaki mampu memetakan ruang sempit, membaca wajah, bahkan masuk ke kolong kendaraan untuk deteksi bom.
Namun, yang lebih penting bagi Yohanes adalah pesan moral di balik semua itu, Indonesia bisa, asalkan diberi ruang dan dukungan.
“Riset kami sudah sampai ke Toyota, ke luar negeri, bahkan ke Eropa dan China. Tapi ini baru awal. Saya ingin teknologi seperti ini bisa dibangun massal di dalam negeri, dari SDM kita sendiri,” katanya.
Meski mengaku sedih atas kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Yohanes tidak kehilangan asa. Ia menyebut bahwa banyak anak muda Indonesia yang sebenarnya punya kemampuan luar biasa.
“Kalau anak-anak muda diberi akses, diberi pembinaan, diberi proyek, saya yakin kita bisa bikin apa pun. Sekarang tinggal mau atau tidak kita memulainya,” kata dosen Universitas Gunadarma itu.
Ia juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan swasta dalam menciptakan ekosistem riset teknologi.
Baca juga: D’Botanica Jadi Panggung Unjuk Gigi Robot Humanoid dan K-9 Ciptaan Anak Bangsa
“Jangan tunggu bikin revolusi chip sendiri. Mulailah dari apa yang bisa kita bikin: robot fungsional, sistem otonom, otomasi pabrik. Itu semua bisa dilakukan,” ujarnya. (*)
Yovie Widianto Ajak Mahasiswa ISBI Bandung Jadikan Perubahan sebagai Modal Berkarya, SInggung AI |
![]() |
---|
Kebakaran di Antapani Bandung Ludeskan Bengkel, Toko Mebeul, dan 21 Mobil, 8 Pegawai Dievakuasi |
![]() |
---|
Kementerian Agama Kota Bandung Kolaborasi dengan Wakaf Salman dalam Program Wakaf Calon Pengantin |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran Hanguskan Puluhan Mobil di Antapani Bandung, Warga Dengar Ledakan |
![]() |
---|
Kebakaran di Bengkel Mobil Balap Antapani, Ini Detik-detik Kebakaran Menurut Pekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.