Berita Viral
Anak SD di Banten Tidak Naik Kelas, Orangtua Curiga Ada Dendam Pribadi Sang Guru, Kepsek Buka Suara
Seorang anak SD di Banten tidak naik kelas ini menyita perhatian publik, orangtua kaget hingga curiga ada faktor dendam dari sang guru
"Jadi keputusan anak saya tidak naik kelas ini belum ada keterangan secara resmi dari pihak sekolah itu karena apa," katanya.
"Orang tua juga meminta bukti tertulis dari pihak sekolah terkait alasan tidak dinaikkan kelas," sambungnya.
SM berharap agar permasalahan anaknya tersebut dapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Serang untuk memberikan solusi terbaik.
"Kami berharap kepada Dindikbud Kabupaten Serang agar bisa memfasilitasi, memberikan solusi, agar anak kami perlakuan adil dalam sekolahnya," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala SDN Lontar 3, Aas Soleha menegaskan bahwa keputusan pihak sekolah tidak menaikkelaskan siswanya berinisial SN tersebut bukan didasari dendam pribadi.
"Maaf pak di sini tidak ada kaitannya dengan dendam, jadi mohon maaf yah pak," ucapnya melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Viral Wakil Ketua DPRD Banten Titip Siswa Lewat Memo Bercap Resmi saat SPMB, Ngaku Diminta Staf
Dikatakan Aas, pihaknya sudah memberikan penjelasan melalui wali kelas kepada orang tua siswa dan sudah mengerti.
"Sudah dikasih penjelasan sama wali kelasnya, terus sudah mengerti," pungkas Kepsek.
Sementara itu, Wakil Bupati Serang, Najib Hamas, buka suara soal kasus seorang siswa SDN Lontar 3 Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, yang tidak naik kelas, lantaran diduga faktor dendam sang guru kepada orang tua siswa.
Terkait hal itu, Wabup Serang Najib Hamas menegaskan, pihaknya akan terus melakukan mengevaluasi guru SDN Lontar 3, baik secara reguler atau khusus.
"Intinya, pembelajaran harus maksimal dan berdampak kepada peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa," ujar Wabup Serang, Najib Hamas, kepada Tribun Banten, Senin, (30/6/2025).
Najib mengatakan, pihaknya sudah meminta klarifikasi kepada Kepala Bidang (Kabid) SD Dindikbud Kabupaten Serang, dan permasalahannya sudah selesai.
"Kita udah minta klarifikasi ke Kabid SD, itu sudah clear," ucapnya.
Kemudian, lanjut Najib, terkait implementasi Kurikulum Merdeka yang melarang adanya siswa tinggal kelas, menurutnya, kasus siswa SDN Lontar 3 adalah kejadian khusus.
"Ya jadi, itu ada hal khusus yang itu sudah dikomunikasikan."
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Viral Warga Serang Rumah Terduga Penculik Anak di Susukan Cirebon, Bambu 'Melayang' ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.