Anak SD di Banten Tidak Naik Kelas, Orangtua Curiga Ada Dendam Pribadi Sang Guru, Kepsek Buka Suara

TRIBUNJABAR.ID - Kasus anak SD tidak naik kelas di Banten ini menyita perhatian publik.

Orangtua siswa yang tak naik kelas itu menuding ada faktor dendam pribadi guru.

Diketahui peristiwa ini menimpa seorang siswa berinisial SN.

Orangtua anak SD berinisial SM itu mencurigai anaknya tidak naik kelas diduga akibat faktor dendam pribadi guru, bukan secara penilaian akademik.

Baca juga: Cara Menghitung Skor Nilai Jalur Prestasi dan Hasil Tes Terstandar SPMB Jabar 2025 Tahap 2 Masuk SMA

Diketahui, anak SD yang berinisial SN itu bersekolah di SDN Lontar 3, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

SN merupakan lulusan dari RA Bustanul Wildan Banten

Saat pembagian rapor, kata SM, anaknya yang kini bersekolah di SDN Lontar 3, dinyatakan tidak naik kelas.

Padahal, menurut SM, kehadiran anaknya tergolong baik dan aktif di kelas.

Keluarga pun menduga ada faktor emosional dari guru maupun internal sekolah yang ikut memengaruhi hasil akhir rapor putranya.

"Kita kaget, kok SN enggak naik? Apalagi tanpa peringatan dan surat resmi," ujar SM kepada Tribun Banten, Sabtu (28/6/2025).

"Kalau ada aturan, ya bilang dari awal. Bahwa sesuatu kenaikan kelas itu bukan kan hal sepele, tak seharusnya sampai pengaruhi," tambah SM.

SM bilang, anaknya juga dalam absensi kelasnya tidak pernah ketinggalan, atau selalu masuk kelas dalam proses belajar.

Akibat sang anak tidak naik kelas, kata SM, dirinya merasa tidak mendapat keadilan bagi sang anak dalam proses belajarnya.

"Kami kaget, karena teman-teman naik kelas semua, tapi SN tidak," tuturnya.

Menurut SM, anaknya sebelumnya pernah ditegur akibat terlambat membawa buku dan membawa ikan hias ke dalam kelas sampai tumpah.