CERITA Petugas Samsat Kawaluyaan Bandung di Tengah Program Pemutihan: Warga Membludak Bayar Pajak
Bripka Ricky Ridwan menceritakan biasanya kondisi normal wajib pajak yang datang ke Samsat Kawaluyaan Bandung sebanyak 300 orang
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah antrean panjang yang terjadi hampir di semua samsat di Jawa Barat karena adanya program pemutihan yang digaungkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Dedi Mulyadi yang bakal berakhir akhir bulan ini.
Namun, di balik membludaknya wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak ke samsat-samsat, terselip kisah dari petugas yang bekerja di samsat, salah satunya yang seringkali harus berjibaku dengan mesin dan kotornya kendaraan, yakni petugas cek fisik nomor rangka dan nomor mesin.
Salah seorang petugas cek fisik di Samsat Kawaluyaan Bandung, Bripka Ricky Ridwan menceritakan biasanya kondisi normal wajib pajak yang datang ke Samsat Kawaluyaan Bandung sebanyak 300 orang di semua proses perpanjangan.
"Tapi, setelah adanya program pemutihan ini bisa dua kali lipat antara 500 sampai 600 proses per harinya," katanya ditemui di lokasi, Rabu (25/6/2025).
Ricky pun menceritakan kendala ketika melakukan cek fisik bermacam-macam tergantung kendaraan yang diceknya. Sebab, kata Ricky, ada beberapa kendaraan yang memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda.
Namun, jika memang sudah terlalu sulit mereka mengarahkan untuk ke bengkel karena ada bagian-bagian yang mesti dibuka dan itu hanya bisa oleh orang bengkel. Tetapi, tetap untuk nomor rangka digesek di Samsat.
"Dalam memeriksa kendaraan (cek fisik) itu tak bisa diwaktu, karena tergantung tingkat kesulitan. Ada beberapa kendaraan yang memang nomor mesinnya dalam sekali, sehingga diperlukan kondisi mesin benar-benar dingin demi keselamatan rekan kami yang menjadi hal utama. Ditambah, standar operasional prosedur pun demikian bahwa cek fisik mesti mobilnya dalam keadaan bersih dan dingin," katanya.
Kemudian, lanjut Ricky, terkait identifikasi nomor rangka dan nomor mesin. Katanya, sempat ditemukan nomor rangka dan nomor mesin itu ada yang berbeda lantaran diketok ulang, temuan itu terindikasi tindak pidana atau perubahan (pemalsuan) nomor rangka dan nomor mesin setelah berkoordinasi dengan Polrestabes untuk akhirnya dilimpahkan.
Duka yang sering dialami utamanya dalam momen program pemutihan ini, Ricky mengaku kerap dimarahi oleh wajib pajak. Tetapi, Ricky mengaku tetap memberikan penjelasan sesuai SOP.
"Mungkin wajib pajak itu semua belum paham tentang persyaratan dalam perpanjang kendaraan. Kondisi semacam itu yang terkadang saya dimarah-marahi. Tapi, itu sudah menjadi konsekuensi dan tugas kami untuk menjelaskan sesuai aturan dan SOP yang ada," ujarnya.
Duka lainnya yang kerap dirasakan Ricky ialah tak ada waktu liburnya, bahkan pada Minggu pun tetap masuk.
"Ya mudah-mudahan kami diberikan kesehatan semua. Kalau sampai menginap di sini sih enggak, hanya pergi dari rumah anak sedang tidur dan ketika pulang anak sudah tidur," katanya.
Hal senada diungkap Anggi petugas cek fisik di Samsat Kawaluyaan Bandung. Anggi pun menyebut kesulitan tentu kerap ditemukan, terutama pada tipe-tipe mobil tertentu dalam melakukan cek fisik kendaraan.
"Panas mesin tentu mengganggu juga. Kalau ingin cepat paling saya pakai pelindung tangan. Ada juga kan nomor rangka yang sampai masuk ke bagian dalam. Apalagi kalau mobil Eropa nomor mesinnya susah. Dan waktu pengerjaanya pun enggak bisa ditentukan tergantung kesulitannya. Kalau mudah ya cepat 5 sampai 10 menit selesai. Semoga kami bisa menjaga kondisi terus agak tetap fit, karena antusiasnya luar biasa setiap hari penuh terus," katanya.(*)
Tim Pembina Samsat Jabar Evaluasi SOP untuk Meningkatkan Kualitas Layanan |
![]() |
---|
Masih Banyak Kendaraan Nunggak Pajak, Ratusan Kndaraan Terjaring Operasi KTMDU Samsat Subang |
![]() |
---|
bank bjb Hadirkan Layanan Terkini untuk Pembayaran Pajak Kendaraan Lebih Nyaman |
![]() |
---|
Permudah Pelayanan Publik, Tim Pembina Samsat Jabar Memperluas Akses Pembayaran Digital |
![]() |
---|
Ingatkan Wajib Pajak, Dedi Mulyadi: Kalau Masih Bandel, Kendaraan Tidak Bisa Digunakan di Jalan Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.